Page 126 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 126

 Meli Noyan Nur’aeni
Kebutuhan akan Pangan Asal Hewan (PAH) terus meningkat, seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran akan pentingnya gizi. Namun, hal tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan daging lokal yang cukup, sehingga diperlukan upaya peningkatan populasi melalui pengembangan Budidaya Sapi Potong.
Untuk mengatasi permintaan produk hewani khususnya daging yang terus meningkat, salah satu yang harus dilakukan adalah Budidaya Sapi Potong yang baik sehingga dapat meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak sapi. Dengan budi daya ini, akan dapat menunjang ketersediaan pangan asalternak di dalam negeri khususnya daging sapi dan sekaligus meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan peternak itu sendiri.
Banyak sarana penting yang harus diperhatikan dalam usaha budidaya ternak sapi potong. Beberapa di antaranya adalah : Lokasi, Lahan, Penyediaan Air dan Alat Penerang, Bangunan, Alat dan Mesin Peternakan, Bibit/bakalan, Pakan, Obat Hewan serta Tenaga Kerja. Peternakan budidaya sapi potong harus berada pada Lokasi yangmemenuhi syarat yaitu :
a) Tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata
Ruang Daerah (RDTRD) yang bersangkutan
b) Letak dan ketinggian lokasi terhadap wilayah sekitarnya harus memperhatikanlingkungan
dan topografinya, sehingga limbah cair dan padat peternakan tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Status lahan peternakan atau budidaya sapi potong hendaknya jelas, sesuai dengan peruntukannya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air yang sehat, yang dapat diminum
oleh manusia dan ternak serta tersedia sepanjang tahun. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum, artinya air minum harus tersedia secara terus menerus dan tidak boleh kehabisan. Setiap usaha budidaya/ penggemukan sapi potong hendaknya menyediakan alat penerang (misalnya listrik) yang cukup setiap saat sesuai kebutuhan dan peruntukannya bangunan.
Dalam pemilihan bibit sapi potong perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Bakalan sapi khusus untuk digemukkan bisa berasal dari sapi lokal atau impor, tergantung
jenis sapi
b) Sapi bakalan yang digunakan harus bebas dari penyakit menular seperti Mulut dan Kuku
(Foot and Mouth Disease), Penyakit ngorok, Rinderpest, Brucellosis (keluron), Anthrax
(radang limpa), Blue tangue (lidah biru)
c) Usaha peternakan sapi potong yang mengadakan kegiatan pembibitan wajib mengikuti
petunjuk, pengarahan, serta pengawasan dari instansi yang berwenang.
Bahan Ajar Kimia Wirausaha Sapi | 123
















































































   124   125   126   127   128