Page 127 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 127

Dalam pemilihan bibit sapi potong perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Bakalan sapi khusus untuk digemukkan bisa berasal dari sapi lokal atau impor, tergantung
jenis sapi
b) Sapi bakalan yang digunakan harus bebas dari penyakit menular seperti Mulut dan Kuku
(Foot and Mouth Disease), Penyakit ngorok, Rinderpest, Brucellosis (keluron), Anthrax
(radang limpa), Blue tangue (lidah biru)
c) Usaha peternakan sapi potong yang mengadakan kegiatan pembibitan wajib mengikuti
petunjuk, pengarahan, serta pengawasan dari instansi yang berwenang.
Ada beberapa budidaya ternak sapi menggunakan suplemen fermenfeed extra, dan fermenfeed pro. Kedua nya terdapat kandungan vitamin. Persyaratan pakan adalah :
a) Setiap usaha peternakan sapi potong harus menyediakan pakan yang cukup bagiternaknya,
baik yang bersal dari hijauan/rumput, maupun pakan konsentrat yang dibuat sendiri atau
yang berasal dari pabrik
b) Bahan pakan campuran harus diperoleh dari sumber yang sudah mendapat izin.Ransum
pakan yang digunakan tidak terkontaminasi mikroba, penyakit, stimulant pertumbuhan, hormone, bahan kimia, obat-obatan, mycotoxin melebihi tingkat yang dapat diterima oleh pejabat yang berwenang dan Negara-negara pengimpor
c) Dalam memenuhi kebutuhan pakan hijauan yang cukup bagi usaha peternakan sapi potong secara berkesinambungan, dapat bekerja sama dengan petani setempatuntuk penyediaan hijauan pakan ternak.
Dalam mengaplikasikan vitamin C sebagai anti stres untuk ternak, mengingat vitamin C
adalah salah satu vitamin yang sangat tidak stabil/mudah rusak apabila terpapar panas, bahkan kontak dengan udara pun vitamin C yang saya temukan beberapa kasus di lapangan mudah menggumpal. Manajemen pencegahan stres dalam usaha peternakan sangat penting diterapkan dalam menunjang keberhasilan dan meningkatkan produktivitas. Hal ini didasarkan padafaktor pemicu stres yang dapat timbul dari berbagai keadaan diluar standar kenyamanan yang harus dipenuhi ternak seperti perubahan cuaca, lingkungankandang yang kurang baik, handling saat pemindahan, vaksinasi, pengobatan, cekaman panas/suhu, kepadatan ternak tinggi, ataupun dari perubahan nutrisipakan.
Gejala fisiologis yang ditimbulkan apabila ternak unggas mengalami stres antara lain mudah panik/terkejut, gelisah, nafsu makan rendah, konsumsi minum meningkat, frekuensi unggas mengepakkan sayap semakin sering dan terjadi panting. Adapun secara biologis stres juga bisa mengakibatkan perubahan metabolisme tubuh, keseimbangan sistem hormonal terganggu, penurunan daya cerna nutrisi, penurunan sistem kekebalan tubuh yang berakibat pada penurunan laju pertumbuhan dan produksi telur.
Fungsi penting lain yang belum tergantikan dan membedakan vitamin C dengan komponen yang juga sebagai anti stres lain seperti vitamin E, vitamin A, glutathione peroxide, senyawa phytogenic ataupun mineral Zn adalah peranannya dalam pembentukan jaringan kolagen tubuh, sehingga kecukupan kadar vitamin C dalam tubuh harus terpenuhi. Adapun salah satu cara penambahan vitamin C yangsecara efektif lebih mudah diaplikasikan adalah melalui pencampuran homogen dengan pakan, karena pengaturan dosisnya dapat disesuaikan lebih tepat sesuai feed intake.
124 | Drs. K. Anom W, M.Si., Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A.,Ph.D.,Drs. Made Sukaryawan, M.Si.,Ph.D.,dkk















































































   125   126   127   128   129