Page 101 - Buku KImia Dasar
P. 101
Hukum Charles
Dalam studi tekanan-volume gas, Robert Boyle memperhatikan bahwa memanaskan sampel gas menyebabkan beberapa perubahan volume, tetapi dia tidak menindaklanjuti pengamatan ini. Sekitar 1800,dua ilmuwan Prancis —Jacques Charles (1746–1823) dan Joseph Gay-Lussac (1778– 1850), pelopor balon udara pada saat itu — mulai mempelajari pemuaian gas dengan meningkatkan suhu. Studi mereka menunjukkan bahwa laju ekspansi dengan peningkatan suhu adalah konstan dan sama untuk semua gas yang mereka pelajari selama tekanan tetap konstan. Implikasi dari penemuan mereka tidak sepenuhnya dikenali sampai hampir seabad kemudian. Kemudian para ilmuwan menggunakan perilaku gas ini sebagai dasar skala temperatur baru, skala temperatur absolut.
Lord Kelvin, seorang fisikawan Inggris, memperhatikan bahwa perpanjangan suhu yang berbeda–garis volume kembali ke volume nol (garis putus-putus) menghasilkan intersep umum pada 273,15°C pada sumbu suhu. Kelvin menyebut suhu ini nol mutlak. Derajatnya adalah ukuran yang sama untuk seluruh skala, jadi 0°C menjadi 273,15 derajat di atas nol mutlak.
Untuk menghormati karya Lord Kelvin, skala ini disebut skala suhu Kelvin. Hubungan antara skala suhu Celsius dan Kelvin adalah K=°C+273,15°. Jika kita mengubah suhu (° C) menjadi suhu absolut (K), hubungan volume-suhu menjadi jelas. Hubungan ini diketahui sebagai Hukum Charles.
Hukum Charles: Pada tekanan konstan, volume yang ditempati oleh massa tertentu dari gas berbanding lurus dengan suhu absolutnya.
Keterangan:
Vi: Volume awal gas Ti: Suhu awal gas
93