Page 120 - Buku KImia Dasar
P. 120

ekuilibrium, maka Q=Kc. Konsep hasil bagi reaksi sangat berguna. Kita dapat membandingkan besarnya Q dengan Kc untuk suatu reaksi dalam kondisi tertentu untuk menentukan apakah reaksi maju atau mundur harus terjadi lebih banyak untuk menetapkan kesetimbangan.
Kita dapat menganggap hasil bagi reaksi, Q, sebagai ukuran kemajuan reaksi. Ketika campuran hanya berisi reaktan, konsentrasi dalam pembilangnya nol, jadi Q=0. Saat reaksi berlanjut ke kanan, konsentrasi produk (pembilang) meningkat dan konsentrasi reaktan (penyebut) menurun, sehingga Q meningkat ke nilai yang sangat besar ketika semua reaktan telah dikonsumsi dan hanya produk yang tersisa.
Nilai Kc adalah nilai Q tertentu yang mewakili campuran kesetimbangan untuk reaksi. Jika sewaktu-waktu Q<Kc, reaksi maju harus terjadi lebih lama daripada reaksi balik untuk mencapai kesetimbangan. Ini karena saat Q<Kc, pembilang Q terlalu kecil dan penyebutnya terlalu besar. Untuk menambah pembilang dan untuk mereduksi penyebut, A dan B harus bereaksi menghasilkan C dan D. Sebaliknya, jika Q>Kc, reaksi balik harus terjadi lebih lama daripada reaksi maju agar kesetimbangan tercapai. Ketika nilai Q mencapai nilai Kc, sistem berada pada kondisi ekuilibrium, sehingga tidak terjadi reaksi bersih lebih lanjut.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan
Setelah sistem yang bereaksi mencapai kesetimbangan, ia tetap berada pada kesetimbangan sampai terganggu oleh beberapa perubahan kondisi. Jika perubahan kondisi (gangguan) diterapkan pada sistem pada kesetimbangan, sistem tersebut bergeser ke arah yang mengurangi gangguan untuk bergerak menuju keadaan ekuilibrium baru. Terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi kesetimbangan, yaitu Perubahan Konsentrasi, Perubahan Tekanan dan Volume, serta Perubahan Suhu.
1. PerubahanKonsentrasi
112




























































































   118   119   120   121   122