Page 162 - Penelitian Pendidikan
P. 162
peluang, bahwa setiap anggota populasi telah dipilih untuk sampel. Metode pengambilan sampel nonrandom tidak memiliki pengambilan sampel acak pada setiap tahap pemilihan sampel dan dapat menimbulkan bias pengambilan sampel. Ketika sampel non-acak digunakan, biasanya sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk menggambarkan populasi dari mana sampel diambil dan kepada siapa hasilnya dapat digeneralisasikan. Untuk mengimbangi masalah ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari nonresponden. Seringkali, kontak tindak lanjut dengan nonresponden memberi peneliti wawasan tentang potensi bias yang diberikan oleh responden. Sebagai contoh, peneliti dapat menentukan bahwa mayoritas nonresponden adalah orang-orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Mereka tidak dapat menanggapi permintaan pencarian ulang karena kendala bahasa. Informasi ini membantu peneliti mengidentifikasi dan memperbaiki kemungkinan bias dalam penelitian. Pendekatan nonrandom sampling meliputi convenience sampling, purposive sampling, dan quota sampling. Dari metode ini, convenience sampling adalah yang paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dan oleh karena itu merupakan sumber utama dari bias pengambilan sampel dalam studi penelitian pendidikan.
1) Pengambilan Convenience sampling
Convenience sampling, juga disebut sebagai sampling kebetulan atau sampling serampangan, adalah proses memasukkan siapa saja yang kebetulan ada pada saat itu. Dua contoh convenience sampling adalah mencari sukarelawan dan mempelajari kelompok yang ada “hanya karena mereka ada di sana.” Misalnya, anda telah menjadi bagian dari Convenience sampling, jika anda dihentikan di jalan atau di toko kelontong oleh seseorang yang menginginkan pendapat anda tentang suatu peristiwa atau jenis makanan baru. Mereka yang menjadi sukarelawan untuk menjawab pertanyaan biasanya berbeda dari yang bukan sukarelawan, dan mereka mungkin lebih termotivasi atau lebih tertarik pada studi tertentu. Karena total populasi terdiri dari sukarelawan dan nonsukarelawan, hasil penelitian yang hanya didasarkan pada sukarelawan tidak mungkin dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi. Misalkan
160