Page 202 - Penelitian Pendidikan
P. 202
i) Stabilitas
Stabilitas, juga disebut reliabilitas tes-tes ulang, adalah sejauh mana skor pada tes yang sama konsisten dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, reliabilitas jenis ini memberikan bukti bahwa skor yang diperoleh pada suatu tes pada suatu waktu (tes) adalah sama atau mendekati sama ketika tes tersebut dilaksanakan kembali pada waktu lain (tes ulang). Semakin mirip skor pada tes dari waktu ke waktu, semakin stabil skor tes. Stabilitas tes sangat penting untuk tes yang digunakan untuk membuat prediksi karena prediksi ini sangat didasarkan pada asumsi bahwa skor akan stabil dari waktu ke waktu.
Prosedur untuk menentukan reliabilitas tes-tes ulang cukup sederhana:
1. Berikan tes kepada kelompok yang sesuai.
2. Setelah beberapa waktu, katakanlah 2 minggu, berikan tes yang sama kepada
kelompok yang sama.
3. Korelasikan dua set skor.
4. Evaluasi hasilnya.
Jika koefisien yang dihasilkan, yang disebut sebagai koefisien stabilitas, tinggi,
tes tersebut memiliki reliabilitas tes-tes ulang yang baik. Masalah utama dengan jenis realibilitas ini adalah sulit untuk mengetahui berapa banyak waktu yang harus berlalu antara dua sesi pengujian. Jika intervalnya terlalu pendek, siswa mungkin mengingat tanggapan yang mereka buat pada tes pertama kali; jika mereka melakukannya, perkiraan realibilitas akan sangat tinggi. Jika intervalnya terlalu lama, siswa dapat meningkatkan tes karena intervensi pembelajaran atau pematangan; jika mereka melakukannya, perkiraan realibilitas akan rendah secara artifisial. Umumnya, meskipun tidak secara universal, periode 2 hingga 6 minggu digunakan untuk menentukan stabilitas pengujian. Ketika informasi stabilitas tentang pengujian diberikan, koefisien stabilitas dan interval waktu antara pengujian juga harus diberikan.
200