Page 231 - Penelitian Pendidikan

Sebuah strategi tindak lanjut awal adalah sekadar untuk mengirimkan kartu pos pengingat. Ingatlah, jika anda memutuskan anonim pada penelitian, anda harus mengirimkan pengingat dan kuesioner kepada semua peserta, kecuali anda menggunakan prosedur tertentu (seperti sistem kartu pos yang disebutkan sebelumnya) yang memungkinkan Anda mengetahui siapa yang telah menanggapi tetapi bukan apa tanggapan mereka. Jika tanggapan bersifat rahasia tetapi bukan anonim, Anda dapat mengirim kartu pos hanya kepada orang-orang yang tidak menanggapi. Menerima pengingat akan mendorong mereka yang menunda mengisi kuesioner (tetapi belum kehilangan itu). Sopan untuk menyertakan pernyataan seperti, "jika anda telah menanggapi, mohon abaikan pengingat ini. Terima kasih atas kerja sama anda."
Aktivitas tindak lanjut skala besar biasanya dimulai tak lama setelah tenggat waktu untuk menanggapi telah berlalu. Kuesioner kedua, surat sampul baru, dan amplop bermaterai lainnya dapat dikirimkan kepada setiap orang yang tidak memberikan tanggapan. Surat baru ini mungkin menyarankan bahwa anda tahu penerima dimaksudkan untuk menanggapi tetapi mungkin telah salah menaruh kuisioner. Mungkin kuesioner itu tidak pernah diterima. Dengan kata lain, jangan memarahi calon responden anda; berikan mereka alasan yang dapat diterima untuk mereka yang tidak menanggapi. Ulangi signifikansi dan tujuan dari penelitian, dan tekankan kembali pentingnya masukan mereka. Surat itu hendaknya secara halus memperlihatkan bahwa banyak orang lain menanggapi, sehingga menyiratkan bahwa teman sebaya mereka menganggap bahwa penelitian itu penting dan seharusnya demikian pula mereka.
Jika pengiriman kedua tidak menghasilkan persentase pengembalian secara keseluruhan, bersikaplah kreatif. Agen langganan majalah telah mengembangkan prosedur tindak lanjut sains dan telah menjadi sangat kreatif, menggunakan pengingat yang halus dan "satu kali tawaran yang sensasional", serta panggilan
telepon dari perwakilan yang bermulut manis yang menunjukkan bahwa surat itu
229