Page 245 - Penelitian Pendidikan
P. 245
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Di sisi lain, jika hanya 10 peserta dari 100.000 populasi yang diuji, peneliti harus menyimpulkan karakteristik populasi dari sampel yang sangat kecil. Misalnya, seperti disebutkan sebelumnya, pada tingkat 0,05), kepercayaan koefisien 95% yang (diperlukan p=0.05 untuk a sampel 12 (di mana df=10) adalah 0,5760, tetapi koefisien yang diperlukan untuk sampel di mana df 100 adalah hanya 0,1946 (ingat, lebih besar df sampel yang lebih besar).
Untuk meringkas, semakin besar sampel, semakin mendekati populasi dan oleh karena itu semakin besar kemungkinan bahwa koefisien korelasi yang diberikan mewakili hubungan yang signifikan dalam populasi itu. Untuk ukuran sampel tertentu, nilai koefisien korelasi yang diperlukan untuk signifikansi statistik meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kepercayaan. Tingkat kepercayaan, yang biasa disebut tingkat signifikansi, menunjukkan seberapa yakin kita ingin bahwa kita telah mengidentifikasi hubungan nyata, hubungan yang dapat digeneralisasikan dari sampel kita ke populasi.
Saat menafsirkan koefisien korelasi, selalu ingat bahwa anda berbicara tentang hubungan, bukan sebab dan akibat. Ketika sebuah penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara dua variabel, peneliti sering tergoda untuk menyimpulkan bahwa satu variabel menyebabkan yang lain. Misalnya, hubungan positif antara konsep diri dan prestasi dapat berarti bahwa memiliki konsep diri yang kuat menyebabkan siswa memiliki prestasi yang tinggi. Namun, dua interpretasi lain sama- sama mungkin: Pengalaman siswa sebagai orang yang berprestasi tinggi dapat menyebabkan mereka memiliki konsep diri yang kuat, atau beberapa faktor lain, seperti hubungan orang tua-anak yang baik, bertanggung jawab atas konsep diri individu yang kuat dan prestasi tinggi. Koefisien korelasi yang signifikan mungkin menunjukkan hubungan sebab-akibat tetapi tidak menetapkannya. Saat anda melakukan penelitian korelasi dan kausal-komparatif, ketahuilah bahwa baik korelasi maupun penelitian kausal-komparatif tidak memberikan data eksperimen yang benar. Satu-satunya cara untuk membangun hubungan sebab-akibat adalah dengan melakukan penelitian eksperimental.
243