Page 25 - Penelitian Pendidikan
P. 25
kecerdasan dan prestasi diperoleh dari setiap anggota kelompok tertentu. Kedua set skor dianalisis, dan koefisien yang dihasilkan menunjukkan tingkat korelasi. Apakah tes bakat memprediksi keberhasilan prestasi belajar? Skor pada tes bakat berkorelasi dengan nilai ujian akhir. Jika korelasinya tinggi, tes bakat adalah prediktor yang baik untuk prestasi belajar.
iii) Penelitian Kausal-Komparatif
Penelitian kausal-komparatif mencoba untuk menentukan penyebab, atau alasan, untuk perbedaan yang ada dalam perilaku atau status kelompok individu. Penyebabnya adalah perilaku atau karakteristik yang diyakini mempengaruhi beberapa perilaku atau karakteristik lain, dan dikenal sebagai variabel pengelompokan. Perubahan atau perbedaan perilaku atau sifat yang terjadi sebagai akibat yaitu efek dikenal sebagai variabel terikat. Sederhananya, penelitian kausal-komparatif mencoba membangun hubungan sebab-akibat di antara kelompok-kelompok.
Berikut adalah contoh pertanyaan penelitian yang diuji dengan studi kausal- komparatif. Bagaimana kehadiran orientasi sekolah mempengaruhi kematangan sosial di akhir kelas X? Variabel pengelompokan adalah kehadiran sekolah (yaitu, variabel dapat mengambil salah satu dari dua nilai siswa menghadiri orientasi sekolah dan siswa tidak menghadiri); variabel terikat, adalah kematangan sosial pada akhir kelas X. Peneliti mengidentifikasi sekelompok siswa kelas X yang menghadiri orientasi sekolah dan kelompok yang tidak, mengumpulkan data tentang kematangan sosial mereka, dan kemudian membandingkan kedua kelompok tersebut.
Kelemahan studi kausal-komparatif adalah, karena penyebab yang diteliti telah terjadi, peneliti tidak memiliki kendali atasnya. Misalnya, seorang peneliti ingin menyelidiki efek merokok berat pada kanker paru-paru dan merancang sebuah penelitian yang membandingkan frekuensi diagnosis kanker paru-paru pada dua kelompok,perokok lama dan bukan perokok. Karena kelompok sudah
23