Page 26 - Penelitian Pendidikan
P. 26
ada sebelumnya, peneliti tidak mengontrol kondisi di mana partisipan merokok atau tidak merokok (kurangnya kontrol peneliti inilah yang menyebabkan variabel tersebut dikenal sebagai variabel pengelompokan, bukan variabel independen). Mungkin sebagian besar perokok lama tinggal di lingkungan perkotaan yang berasap, sedangkan hanya sedikit dari mereka yang bukan perokok yang terpapar kondisi tersebut. Dalam hal ini, upaya untuk menarik kesimpulan sebab-akibat dalam penelitian ini akan menjadi lemah dan tentatif. Apakah merokok yang menyebabkan tingkat kanker paru-paru lebih tinggi? Apakah ia tinggal di lingkungan perkotaan yang penuh asap? Atau apakah itu kombinasi yang tidak diketahui dari merokok dan lingkungan? Hubungan sebab- akibat yang jelas tidak dapat diperoleh. Meskipun penelitian kausal-komparatif menghasilkan informasi sebab-akibat yang terbatas, ini adalah bentuk penting dari penelitian pendidikan. Penyebab sebenarnya hubungan efek dapat ditentukan hanya melalui penelitian eksperimental, dimana peneliti mempertahankan kontrol variabel independen; tetapi dalam banyak kasus, studi eksperimental tidak tepat atau tidak etis. Pendekatan kausal-komparatif dipilih secara tepat karena variabel pengelompokan tidak dapat dimanipulasi (misalnya, seperti jenis kelamin, tinggi badan, atau tahun di sekolah) atau tidak boleh dimanipulasi (misalnya, seperti merokok atau perawatan prenatal).
Misalnya, untuk melakukan studi merokok sebagai eksperimen, seorang peneliti perlu memilih sejumlah besar partisipan yang tidak pernah merokok dan membagi mereka menjadi dua kelompok, satu kelompok diarahkan untuk merokok berat dan satu untuk diminta untuk tidak merokok. Jelas, penelitian semacam itu tidak etis karena berpotensi membahayakan mereka yang dipaksa merokok.Sebuah studi kausal-komparatif, yang mendekati hasil sebab-akibat tanpa merugikan peserta, adalah satu- satunya pendekatan yang masuk akal.
24