Page 261 - Penelitian Pendidikan
P. 261

      hubungan sebab-akibat; studi korelasional tidak. Studi kausal-komparatif biasanya melibatkan dua (atau lebih) kelompok peserta dan satu variabel terikat, sedangkan studi korelasional biasanya melibatkan dua (atau lebih) variabel dan satu kelompok peserta. Juga, studi kausal-komparatif fokus pada perbedaan antara kelompok, sedangkan studi korelasional melibatkan hubungan antar variabel. Kesalahpahaman umum yang dipegang oleh para peneliti pemula dan bahkan lebih berpengalaman adalah bahwa penelitian kausal-komparatif entah bagaimana lebih baik atau lebih ketat daripada penelitian korelasional. Mungkin kesalahpahaman ini muncul karena istilah kausal-komparatif terdengar lebih resmi daripada korelasi, dan kita semua pernah mendengar mantra penelitian: "Korelasi tidak menyiratkan sebab-akibat." Namun, pada kenyataannya, baik metode kausal-komparatif maupun korelasi gagal menghasilkan data eksperimen yang benar sebagai poin untuk diingat saat anda melanjutkan penelitian kausal-komparatif dan korelasional.
Dapat dimengerti bahwa penelitian kausal-komparatif dan eksperimental pada awalnya sulit dibedakan; keduanya berusaha untuk membangun hubungan sebab- akibat, dan keduanya melibatkan perbandingan kelompok. Perbedaan utama adalah bahwa dalam penelitian eksperimental variabel independen, penyebab yang diduga, dimanipulasi oleh peneliti, sedangkan dalam penelitian kausal-komparatif variabel tidak dimanipulasi karena telah terjadi (sebagai akibatnya, peneliti lebih memilih istilah variabel pengelompokan, daripada variabel independen). Dengan kata lain, dalam studi eksperimental, peneliti memilih sampel acak dari suatu populasi dan kemudian secara acak membagi sampel menjadi dua atau lebih kelompok. Dengan cara ini, peneliti memanipulasi variabel independen; yaitu, peneliti menentukan siapa yang akan mendapatkan perlakuan apa. Setiap tugas kelompok peserta tidak tergantung pada karakteristik apa pun yang mungkin dia miliki. Dalam penelitian kausal-komparatif, sebaliknya, individu tidak secara acak dimasukkan ke dalam kelompok perlakuan karena mereka berada dalam kelompok yang sudah mapan (misalnya, pria/wanita; lulusan perguruan tinggi/non-lulusan) sebelum penelitian dimulai. Dalam penelitian kausal-komparatif, kelompok sudah terbentuk dan sudah
259
   































































































   259   260   261   262   263