Page 106 - Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar K5FN
P. 106

      Dari Tabel 35 dapat disimpulkan, bagi kelompok eksperimen ketiga-tiga sekolah SMAN A, SMAN B, SMAN C, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menunjukan peningkatan dari proses orientasi sehingga ke aplikasi ide, selanjutnya menurun kembali pada proses refleksi. Proses refleksi mempunyai dua aktivitas yaitu siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan siswa menulis kesimpulan pembelajaran. Hal ini berarti tidak semua siswa melakukannya dalam proses tersebut. Selanjutnya aktivitas siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36 Rerata Persentase Hasil Observasi siswa di SMA Negeri A, B, C Palembang kelas kontrol
     Indikator Orientasi
Pencetusan Ide Penstrukturan Ide Aplikasi Ide Refleksi
SMAN A 45%
32% 0% 51% 61%
SMAN B 45%
23% 0% 0% 34%
SMAN C
37% 42% 30% 28%
0% 0%
8% 20% 30% 42%
Rerata
      Tabel 36 menunjukkan bahwa, bagi kelompok kontrol proses Pembelajaran tidak memenuhi kesemua 5 fasa pengajaran konstruktivisme Needham. Satu fasa pengajaran yaitu fasa penstrukturan ide tidak tampak dan ini akan mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Hal ini jelas terlihat bahwa nilai rerata tertinggi hanya bernilai 42 persen yaitu fasa orientasi, dan refleksi, sedangkan kedua tinggi adalah fasa pencetusan ide dan fasa aplikasi ide, yaitu
101
   



















































































   104   105   106   107   108