Page 11 - Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar K5FN
P. 11
pembentukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan yang ada dan pengetahuan baru melalui fasilitasi kreativitas guru sebagai pengelola pengajaran. Pembelajaran konstruktivis memandang pembelajaran sebagai proses modifikasi ide dan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa menuju pembentukan pengetahuan baru. Dalam proses ini, siswa secara aktif terlibat dalam mengembangkan makna dari apa yang mereka pelajari, sehingga mereka secara langsung mengembangkan kemampuan berpikirnya selama pembelajaran berlangsung (Sharon & Stopsky, 1994). Selain itu, penerapan model konstruktivis memungkinkan siswa menguasai isi pelajaran secara lebih komprehensif dan bermakna, memberikan ruang bagi mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung (Putrayasa, 2013).
Bagi konstruktivis, belajar adalah suatu proses untuk menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta. Belajar itu suatu perkembangan pemikiran dengan membuat kerangka pengertian yang berbeda. Siswa harus punya pengalaman dengan membuat hipotesis, menguji hipotesis, memanipulasi objek, memecahkan persoalan, mencari jawapan, menggambarkan, meneliti, berdialog, mengadakan refleksi, mengungkapkan pertanyaan, mengekspresikan gagasan, dan lain-lain untuk membentuk konstruksi yang baru. Siswa harus membentuk pengetahuan mereka sendiri dan guru membantu sebagai mediator (Suparno, 2001).
6