Page 58 - Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar K5FN
P. 58
karena menunjukkan adanya kekurangan produk dari aspek kepraktisan dan kesesuaiannya untuk diimplementasikan dalam situasi kelas. Temuan tersebut kemudian digunakan sebagai panduan untuk memperbaiki prototipe produk.
5) Uji lapangan. Tes lapangan adalah penilaian akhir dalam langkah-langkah penilaian formatif Tessmer. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan produk. Tes lapangan melibatkan siswa target dan diimplementasikan dalam situasi pembelajaran kelas nyata. Sebelum dan sesudah uji lapangan, peneliti melakukan pre-test dan post-test untuk mengetahui keefektifan produk dalam meningkatkan pemahaman siswa.
Keunggulan model pengembangan Model Tessmer terletak pada sistem evaluasinya yang formatif, sederhana dan menjelaskan secara detail apa yang perlu dilakukan peneliti pada setiap tahapan evaluasi produk. Dalam konteks penelitian ini, evaluasi Modul K5FN memerlukan evaluasi formatif agar modul yang dikembangkan dapat diperbaiki pada setiap level evaluasi. Evaluasi iteratif ini berfungsi sebagai media untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada pada prototipe yang telah diperbaiki pada langkah sebelumnya. Namun kelemahan dari Model Tessmer adalah tidak memberikan penjelasan yang detail mengenai proses pengembangan bahan ajar seperti Model Rowntree. Jadi setelah mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari model Rowntree dan Tessmer, para peneliti telah memutuskan untuk menyesuaikan tingkat perencanaan dan pengembangan prototipe Rowntree dan tingkat evaluasi formatif Tessmer. Kerangka pengembangan Modul K5FN dengan menggunakan Model Rowntree- Tessmer ditunjukkan pada Gambar 6.
53