Page 7 - Buku Ajar Pengembangan Bahan Ajar K5FN
P. 7
Undang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa pengajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sementara itu, Knirk dan Gustafson (1986) menyatakan bahwa pengajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengajaran tidak terjadi seketika, tetapi sudah melalui tahapan perancangan pengajaran. Proses pengajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Pengajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Proses pengajaran atau pengajaran kelas (Classroom Teaching) menurut Dunkin dan Biddle (Sagala, 2003), berada pada empat variabel interaksi, yaitu: (a) variabel pertanda (presage variables) berupa guru; (b) variabel konteks (context variables) berupa siswa, sekolah, dan masyarakat; (c) variabel proses (process variables) berupa interaksi siswa dengan guru; dan (d) variabel produk (product variables) berupa perkembangan siswa dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya, Dunkin dan Biddle mengatakan bahwa proses pengajaran akan berlangsung dengan baik jika guru mempunyai dua kompetensi utama, yaitu: (a) kompetensi substansi materi pengajaran atau penguasaan materi
2