Page 118 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 118
2. Kromatografi Penukar Ion.
Kromatografi penukar ion merupakan metode yang paling banyak dipergunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi dan menghitung jumlah tiap - tiap asam amino di dalam suatu campuran. Metode ini memanfaatkan perbedaan dalam asam basa dari asam amino. Kolom kromatografi terdiri dari tabung panjang yang diisi oleh granula resin sintetik yang mengandung gugus bermuatan tetap. Resin dengan gugus anion disebut resin penukar kation, resin dengan gugus kation disebut resin penukar anion. Pada pH 3,0 sebagian besar asam amino berbentuk kation dengan muatan total positif, tetapi senyawa - senyawa ini berbeda dalam tingkat mengionnya. Pada saat campuran mengalir melalui kolom, asam amino bermuatan positif akan menukar ion Na+ yang berikatan dengan gugus tetap -SO3 pada partikel resin. Pada pH 3,0 asam amino yang bermuatan paling positif (lisin, arginin, dan histidin) akan menukar Na+ pertama - tama dari resin, lalu terikat paling kuat pada resin.
Asam amino pada pH 3,0 bermuatan positif paling kecil (asam glutamat dan asam aspartat) akan terikat paling lemah. Semua asam amino yang lain mempunyai muatan positif diantara kedua ekstrim. Asam amino yang berbeda, akan bergerak ke bawah kolom resin pada kecepatan yang berbeda, tergantung pada nilai pK’, sebagian tergantung adsorpsi atau kelarutannya didalam partikel resin. Asam glutamat dan asam aspartat akan bergerak ke bawah kolom pada kecepatan paling tinggi, karena ikatan senyawa dengan resin paling lemah pada pH 3,0 sedangkan lisin, arginin, dan histidin akan bergerak paling lambat. Seluruh prosedur ini diotomatiskan, sehingga pencucian, pengumpulan, fraksi, analisa tiap fraksi, dan pencatatan data dilakukan secara otomatis di dalam analisa asam amino.
115