Page 234 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 234

      Peranan Kompleks ES, Kompleks ES adalah kunci untuk memahami perilaku kinetik suatu enzim. Pada tahun 1913, Leonor Michaelis dan Maud Menten,mengembangkan persamaan kinetik untuk menjelaskan perilaku banyak enzim sederhana. Kunci untuk pengembangan persamaannya, adalah asumsi bahwa enzim pertama kali bergabung dengan substratnya untuk membentuk kompleks enzim-substrat dalam langkah reversibel yang relatif cepat:
k1
E + S ⇄ ES
K -1
Kompleks ES kemudian terurai dalam langkah kedua yang lebih lambat untuk
menghasilkan enzim bebas dan produk reaksi P: k2
ES ⇄ E + P
K -2
Jika reaksi kedua yang lebih lambat membatasi laju reaksi keseluruhan, laju
keseluruhan harus sebanding dengan konsentrasi spesi yang bereaksi pada langkah kedua, yaitu ES. Pada saat tertentu dalam reaksi yang dikatalisis enzim, enzim ada dalam dua bentuk, bentuk E yang bebas atau tidak bergabung dan bentuk gabungan ES. Pada [S] rendah, sebagian besar enzim berada dalam bentuk E yang tidak bergabung. Di sini, laju sebanding dengan [S] karena arah persamaan pertama di atas didorong ke arah pembentukan lebih banyak ES ketika [S] meningkat.
Laju maksimum dari reaksi yang dikatalisis (Vmax) diamati ketika hampir semua enzim ada dalam kompleks ES dan [E] semakin kecil. Dalam kondisi ini, enzim jenuh dengan substratnya, sehingga peningkatan [S] lebih lanjut tidak berpengaruh pada laju. Kondisi ini terjadi ketika [S] cukup tinggi sehingga pada dasarnya semua enzim bebas telah diubah menjadi bentuk ES. Efek kejenuhan adalah karakteristik yang membedakan dari katalis enzimatik dan bertanggung jawab untuk kurva konstan yang diamati. Pola yang terlihat pada gambar itu kadang-kadang disebut sebagai kinetika kejenuhan.
231
   






















































































   232   233   234   235   236