Page 248 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 248
Mekanisme Inaktivator.
Inhibitor ireversibel adalah inaktivator berbasis mekanisme (bunuh diri). Senyawa ini relatif tidak reaktif sampai mereka mengikat sisi aktif enzim tertentu. Inaktivator bunuh diri mengalami beberapa langkah kimia pertama dari reaksi enzimatik normal, tetapi alih-alih diubah menjadi produk normal, inaktivator diubah menjadi senyawa yang sangat reaktif yang bergabung secara ireversibel dengan enzim. Inhibitor ini mendapatkan namanya karena membajak reaksi enzim normal untuk menonaktifkan enzim. Karena obat yang berfungsi sebagai inaktivator sangat spesifik untuk enzim targetnya, obat tersebut sering memiliki keuntungan dengan sedikit efek samping. Contoh inhibitor ini digunakan dalam pengobatan penyakit. Keadaan transisi
Inhibitor enzim ireversibel tidak perlu berikatan secara kovalen dengan enzim jika ikatan nonkovalen sangat erat sehingga inhibitor jarang berdisosiasi. Inhibitor tersebut biasanya menyerupai struktur keadaan transisi yang diprediksi dari reaksi dan disebut analog keadaan transisi. Senyawa ini mengikat lebih erat pada enzim daripada substrat karena mereka lebih cocok dengan sisi aktif. Misalnya, analog keadaan transisi yang dirancang untuk menghambat enzim glikolitik aldolase mengikat enzim tersebut lebih dari empat kali lipat lebih erat daripada substrat sebenarnya. Pengamatan bahwa molekul-molekul tersebut secara efektif merupakan penghambat enzim yang ireversibel, mendukung konsep bahwa situs aktif enzim paling komplementer dengan keadaan transisi reaksi. Terakhir, obat anti-HIV yang menghambat fungsi protease yang dibutuhkan virus sebenarnya adalah analog keadaan transisi.
245