Page 375 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 375

      karbon, gugus hidroksil, atau cabang gugus metil. Dua konvensi penamaan asam lemak diilustrasikan pada Gambar dibawah ini. Tata nama standar (Bagian a) memberikan nomor 1 untuk karbon karboksil (C-1), dan untuk karbon di sebelahnya. Posisi setiap ikatan rangkap ditunjukkan dengan nomor superskrip yang menunjukkan karbon bernomor lebih rendah dalam ikatan rangkap. Untuk asam lemak tak jenuh ganda, sebuah konvensi alternatif memberi nomor karbon dalam arah yang berlawanan, menetapkan nomor 1 untuk karbon metil di ujung rantai yang lain (Bagian b). Karbon ini juga disebut (omega, huruf terakhir dalam alfabet Yunani). Posisi ikatan rangkap ditunjukkan relatif terhadap karbon , seperti pada asam lemak -3 dan -6.
Asam lemak yang paling umum terjadi pada hewan memiliki jumlah atom karbon genap dalam rantai tidak bercabang dari 12 hingga 24 karbon (tabel 38). Ada pola umum di lokasi ikatan rangkap. Pada sebagian besar asam lemak tak jenuh tunggal, ikatan rangkap antara C-9 dan C-10 (∆9), dan ikatan rangkap lain dari asam lemak tak jenuh ganda umumnya 12 dan 15. Arachidonat [20:4(∆5,8,11,14)] adalah pengecualian untuk generalisasi ini. Ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh ganda hampir tidak pernah terkonjugasi (ikatan tunggal dan rangkap berselang- seling, seperti pada -CH=CH-CH=CH-), tetapi dipisahkan oleh gugus metilen (- CH=CH-CH2-CH=CH-). Di hampir semua asam lemak tak jenuh alami pada hewan, ikatan rangkap berada dalam konfigurasi cis. Asam lemak trans disintesis secara alami melalui fermentasi dalam rumen hewan perah dan diperoleh dari produk susu dan daging.
 372
   































































































   373   374   375   376   377