Page 42 - BUKU REFERENSI KLONING GEN
P. 42
dan NaCl 100 mM). Proses selanjutnya ditambahkan enzim Sau3AI (Amersham) pada setiap masing- masing tabung mulai dari tabung nomor 2 sampai tabung nomor 6 dengan volume: 0,5 μL, 1, μL, 1,5 μL, 2,5 μL, 3 μL, 3,5 μL, dengan konsentrasi enzim Sau3AI 0,5U/μL. Kemudian pada tiap-tiap Eppendorf ditambahkan ddH20 hingga volume akhir 30 μL. Eppendorf nomor satu digunakan sebagai kontrol terhadap pemotongan parsial DNA kromosom S typhimurium. Proses selanjutnya dilakukan inkubasi pada 37°C selama 30 menit. Reaksi dihentikan dengan penambahan 1 μL Iarutan EDTA 0,5 M dan 10 μL loading buffer. Hasil optimasi pada pemotongan skala kecil, selanjutnya dapat dipergunakan untuk pemotongan parsial pada skala besar. Pada penelitian ini pemotongan parsial skala besar dilakukan dengan cara 50 μL DNA kromosom S. typhimurium (25 μg DNA kromosom S. typhimurium), dimasukkan ke dalam satu tabung Eppendorf, lalu ditambahkan 75 μL bufer 10 x Sau3Al, dan 12,5 μL enzim Sau3AI (2 unit/μL),
42