Page 14 - E-MODUL FISIKA BERBASIS PBL MATERI ALAT OPTIK_Neat
P. 14

E-Modul Fisika SMA Berbasis Problem Based Learning                             2023


        2. Rabun Dekat (Hipermetropi)
                   Hipermetropi atau rabun dekat disebut juga mata jauh karena hanya dapat melihat jelas benda-

           benda yang jauh. Mata penderita rabun dekat mempunyai titik dekat (PP) > 25 cm dan titik jauhnya (PR)
           terletak jauh tak terhingga (⁓).
                     Pada mata penderita rabun dekat, bayangan dari benda yang terletak pada jarak baca normal (titik

           dekatnya) jatuh di belakang retina. Perhatikan (Gambar 1.5). Agar bayangan jatuh tepat di retina, harus
           dibantu dengan kacamata positif (berlensa cembung), seperti pada Gambar 1.6.

























                                             Sumber: cahyapink.wordpress.com.
                    Gambar 1.6. (a) Pembentukan Bayangan pada Mata Hipermetropi dan (b) Pembentukan
                          Bayangan pada Mata Hipermetropi setelah menggunakan Lensa Cembung.
                  Agar dapat melihat benda-benda dekat pada jarak tertentu, penderita dekat harus menggunakan lensa
           kacamata cembung untuk menghasilkan bayangan maya di depan lensa pada jarak yang sama dengan
           titik  dekatnya  (s’  =  -PP).  Jadi,  lensa  yang  digunakan  oleh  penderita  rabun  dekat  atau  hipermetropi

           berlaku  :  s’  =  -PP.  Kekuatan  lensa  yang  digunakan  oleh  penderita  rabun  dekat  ditentukan  dengan
           persamaan:







          Jika s = Sn = 25 cm (titik dekat mata normal rata-rata). Persamaan ini dapat dituliskan menjadi :







          dengan:

          P    = kekuatan lensa penderita hipermetropi (dioptri)
          PP  = Punctum Proximum/titik dekat (m)
          s = Sn = titik dekat mata normal (cm)






                                        Universitas Negeri Semarang                                        10
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19