Page 35 - E-MODUL FISIKA BERBASIS PBL MATERI ALAT OPTIK_Neat
P. 35

E-Modul Fisika SMA Berbasis Problem Based Learning                             2023


                     Penggunaan  teropong  bintang  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara,  yaitu  dengan  mata  berakomodasi
       maksimum dan mata tanpa akomodasi.

                Pada pengamatan benda menggukan teropong bintang dengan mata tak berakomodasi, bayangan yang
       dibentuk oleh lensa okuler berada pada titik jauh mata (s  ’ = ∞). Pada gambar proses pembentukan hasil
                                                                ok
       bayangan ditunjukkan melalui hasil dua buah sinar pantul yang sejajar, seperti pada Gambar 3.2.

























                                                 Sumber: id.school.com.
                Gambar 3.2. Pembentukan Bayangan pada Teropong Bintang untuk Mata Tak Berakomodasi
       Perbesaran bayangan pada teropong bintang untuk mata tak berakomodasi dapat ditentukan dengan rumus:





       dengan:
       M   = perbesaran lensa okuler (kali)

       f     = jarak fokus lensa objektif (m)
        ob
       f     = jarak fokus lensa okuler (m)
        ok
       Panjang teropong bintang adalah jarak antara lensa objektif dan okulernya, dengan rumus:




       dengan:
       d      = panjang mikroskop (m)

       f      = jarak fokus lensa objektif (m)
        ob
       f      = jarak fokus lensa okuler (m)
        ok

                 Pengamatan  bayangan  pada  teropong  bintang  dengan  mata  berakomodasi  maksimum  terjadi  saat
       bayangan yang dibentuk lensa okuler jatuh di titik dekat mata (s’ =Sn).  Bayangan  benda  yang  dihasilkan
                                                                         ok
       teropong bintang yang dapat dilihat mata bersifat terbalik dan diperbesar. Perbesaran anguler yang dihasilkan
       teropong bintang merupakan perbandingan sudut penglihatan menggunakan teropong bintang dengan sudut
       penglihatan tanpa menggunakan teropong bintang. Terlihat pada Gambar 3.3.




                                        Universitas Negeri Semarang                                        29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40