Page 68 - Majalah PERHAPI Edisi 007 Juli-September 2021
P. 68
MINING FLASH
PT Perusahaan Listrik Negara
NeGO ULANG COD 34 PEMBANGKIT
ini tengah menegosiasikan kembali jad- tengahan tahun depan sudah penyelesaian penda-
wal Commercial Operation Date (COD) naan dan akhir tahun depan sudah mulai konstruksi.
34 proyek pembangkit demi mengatasi Kalau tidak bisa jangan diperpanjang," kata Fabby
potensi over supply listrik. Direktur Ni- kepada Kontan, Rabu (29/9).
Kaga dan Manajemen PLN Bob Saril me- Selain itu, perlu ada renegosiasi untuk tingkat
ngungkapkan, proses renegosiasi telah dilakukan capacity factor pembangkit yakni maksimal 60% sa-
bersama sejumlah Independent Power Producer at pembangkit tersedia. Selain itu, pembangkit lis-
(IPP) untuk proyek pembangkit yang sudah ber- trik juga harus punya kemampuan bekerja pada load
kontrak dan berkonstruksi agar jadwal COD bisa di- minimum ditingkatkan 30% hingga 40%. Dengan
mundurkan serta mengurangi Availability Factor demikian, maka pembangkit dapat dioperasikan se-
(AF) pembangkit. cara fleksibel. Fabby menambahkan, masa waktu
”Kita melakukan konsultasi bisnis bersama IPP. kontrak juga perlu dipangkas dari yang saat ini 30
(Ada) 34 proyek IPP, sudah tercapai kesepakatan 14 tahun menjadi hanya 25 tahun.
proyek,” ujar Bob kepada Kontan, Rabu (29/9). Fabby menjelaskan, kondisi over supply listrik
Kendati demikian, Bob masih belum bisa me- PLN berpotensi terus terjadi hingga 2030 jika per-
rinci lebih jauh proyek pembangkit mana saja yang mintaan atau konsumsi listrik tidak membaik. Apa-
masuk dalam rencana renegosiasi ini. Yang terang, lagi, pada tahun 2024 penetrasi energi terbarukan
proyek yang tengah direnegosiasi yakni proyek yang dinilai harus lebih besar untuk masuk dalam sistem
bakal COD atau beroperasi dalam kurun waktu 3 kelistrikan PLN.
tahun ke depan. ”Kita targetkan sampai akhir tahun ”Optimalkan negosiasi sekarang untuk mengu-
ini bisa diselesaikan,” kata Bob. rangi potensi over capacity dan stranded asset yang
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for akan jadi beban PLN,” jelas Fabby.
Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa me- Fabby menambahkan, ke depannya perlu ada
ngungkapkan ada sejumlah hal yang perlu jadi per- klausul bahwa PLN punya fleksibilitas dalam meng-
hatian dalam proses renegosiasi kontrak COD pem- operasikan PLTU terutama jika harga batubara ma-
bangkit oleh PLN. hal. ”PLN (akan) mempunyai opsi untuk tidak meng-
Menurutnya, PLN harus mempunyai batas operasikan PLTU karena ada opsi lain yang lebih
waktu yang tegas untuk financial closing atau pe- murah dan jika tetap dijalankan akan membuat biaya
nyelesaian pendanaan proyek pembangkit. meningkat,” pungkas Fabby.
"Idealnya diberikan waktu selambatnya per-
68 MAJALAH PERHAPI EDISI 07/JULI-SEPTEMBER 2021