Page 72 - Majalah PERHAPI Edisi 007 Juli-September 2021
P. 72
PAPER
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa, logam remediasi fisika maupun kimia, maka proses fito-
Fe, Mn, Cu dan Zn memiliki kadar yang cukup tinggi remediasi ini merupakan proses yang lebih ramah
pada air asam tambang, jika dibandingkan dengan lingkungan untuk menangani air asam tambang.
Ni, Co, As, Cd dan Pb. Kandungan logam-logam yang Setelah dilakukan penyerapan dengan eceng
cukup tinggi ini, jika tidak diolah dengan baik, maka gondok, tahapan proses selanjutnya adalah dengan
dapat mencemari ekosistem lingkungan. Logam be- melakukan pengerian dan pengabuan pada tanaman
rat bersifat racun terhadap makhluk hidup melalui eceng gondok sehingga dapat dilakukan proses bio-
perantara, seperti air yang terkontaminasi oleh lo- leaching untuk mengambil logam berharganya
gam berat, logam berat tersebut akan terdistribusi menggunakan bakteri Acidithiobacillus ferrooxidans
ke dalam tubuh manusia dan sebagian akan ter- dan Acidithiobacillus thiooxidans . Pemilihan proses
[8]
akumulasikan . Jika keadaan ini berlangsung terus bioleaching untuk melindi atau melarutkan logam
menerus, dalam jangka waktu lama dapat memba- tembaga karena murah dan ramah lingkungan.
hayakan bagi kesehatan manusia. Selain itu, adanya Setelah proses bioleaching dilakukan, akan di-
kontaminasi perairan oleh logam berat ini dapat peroleh larutan hasil bioleaching yang masih rendah
menyebabkan kematian pada ikan dan organisme kandungan tembaganya. Larutan ini, akan dikirim-
[8]
perairan . Di darat, adanya air asam tambang ini kan menuju tahap solvent extraction untuk diting-
mampu menyebabkan terhambatnya pertumbuhan katkan kadarnya hingga 87% menggunakan larutan
tanaman karena lingkungan yang cukup asam. Oleh organik Mextral 5640H. Tujuan dari solvent extrac-
karena itu, air asam tambang harus diolah dan di- tion ini adalah meningkatkan kadar dari tembaga
kelola dengan baik. pada larutan hasil pelindian sehingga akan mening-
Asal mula air asam tambang ini berasal dari katkan efisiensi proses electrowinning . Sebelum
percepatan oksidasi besi pirit (FeS ) dan mineral sul- masuk ke dalam tahap electrowinning , larutan kaya
2
fida lain yang tersingkap oleh air dan oksigen, yang akan tembaga yang ada pada pelarut organik di-
diakibatkan oleh penambangan dan pengolahan bi- lakukan stripping untuk kemudian dialirkan ke da-
[9]
jih logam . Proses oksidasi pirit (FeS ) yang mem- lam tahap electrowinning untuk menghasilkan ka-
2
bentuk air asam tambang dapat dituliskan reaksinya toda tembaga murni. Diagram alir proses dapat dili-
sebagai berikut : hat pada gambar 6.1.
2-
4FeS + 15O + 14H O → 4 Fe(OH) + 8SO + 16H + [9]
2 2 2 3 4
Berdasarkan reaksi tersebut perlu digarisba-
wahi bahwa oksidator utama dalam reaksi tersebut
adalah besi bukan molekul oksigen, dan oksidasi pi-
rit merupakan proses tahapan bertingkat yang meli-
batkan reaksi yang tidak membutuhkan oksigen (be-
si yang melakukan dekomposisi mineral) dan reaksi
senyawa reaksi yang membutuhkan oksigen (reok-
sidasi ferrous iron menjadi ferric dan oksidasi senya-
wa sulfur tereduksi yang dihasilkan akan senyawa
sulfur tereduksi yang dihasilkan akan menjadi inter-
[9]
mediat yang kemudian akan menjadi sulfat . Dari
reaksi tersebut juga dapat dilihat bahwa hasil reaksi
+
menghasilkan ion H , yang mengindikasikan sifat
asam pada air asam tambang ini.
2. Alur Proses Ekstraksi Tembaga dari Air Asam
Tambang dengan Metode Phytomining
Alur proses ekstraksi tembaga pada makalah
ini merupakan inovasi proses yang dipilih oleh pe-
nulis karena tiap bagian proses yang dipilih telah
terbukti berhasil di beberapa perusahaan. Selain itu,
tahapan awal pada proses ekstraksi tembaga pada
air asam tambang merupakan tahap phytomining
menggunakan eceng gondok. Tahap phytomining ini
merupakan teknologi alternatif yang dapat diguna-
kan untuk membersihkan lingkungan yang tercemar
logam berat dengan memanfaatkan kemampuan ta-
naman untuk menyerap dan mengakumulasi logam
berat [10] . Phytomining ini merupakan perkembangan Gambar 2.1 Alur Ekstraksi Tembaga menggunakan
dari fitoremediasi. Jika dibandingkan dengan proses metode phytomining
72 MAJALAH PERHAPI EDISI 07/JULI-SEPTEMBER 2021