Page 12 - MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIK KIMIA HIJAU DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030_Annisa Maharani
P. 12
Step 1: Merancang solusi
Science - Technology
Prinsip Kimia Hijau pada Pembuatan
B I O E T A N O L
abcdKimia hijau atau green chemistry didefinisikan oleh
Anastas & Warner (1998) sebagai penerapan prinsip dalam
mengurangi atau tidak memakai sama sekali bahan kimia
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Kimia hijau dapat
diterapkan melalui 12 prinsip yang mendukung terciptanya
kehidupan berkelanjutan.
abcdBioetanol adalah cairan hasil proses fermentasi gula dari
sumber karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme
(Prihandana, 2011). Bioetanol dimanfaatkan sebagai bahan
bakar dan pelarut alternatif yang ramah lingkungan. Pada
praktikum ini, bioetanol yang dihasilkan akan digunakan
sebagai pelarut pada praktikum berikutnya yaitu pembuatan
biosolar.
abcdPembuatan produk berkelanjutan seperti bioetanol
1
merupakan hasil dari penerapan prinsip kimia hijau. Prinsip-
prinsip kimia hijau yang terkait bioetanol akan dijelaskan
sebagai berikut:
Mencegah Limbah
Prinsip kimia hijau nomor 1 menjelaskan bahwa pencegahan
limbah lebih baik dibandingkan penanganan limbah yang
ditimbulkan. Pada penerapannya, bahan-bahan yang sudah
tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali untuk membuat
suatu produk. Sebagai contoh, minyak jelantah bisa Kalian olah
menjadi produk rumah tangga seperti sabun, bahan bakar, lilin,
dan lain-lain. Pemanfaatan bahan tak terpakai seperti ini dapat
mendukung pelestarian lingkungan dengan meminimalisir
terbentuknya limbah yang bisa mencemarkan air dan tanah.
7