Page 37 - Modul-El IPA pada Pembuatan Batik Revisi
P. 37
Engineering/Teknik
Penggunaan Canting
Batik tulis dibuat dengan menggunakan lilin panas yang diletakkan ke
dalam sebuah alat bernama canting. Canting berasal dari bahasa Jawa yang
berarti alat untuk melukis batik tulis. Canting batik terdiri dari tiga bagian yaitu
cucuk, nyamplung dan pegangan. Cucuk atau carat fungsinya seperti mata
pena sebagai ujung keluarnya cairan malam (lilin). Nyamplung fungsinya
sebagai tempat untuk memasukkan malam panas. Cucuk dan nyamplung
terbuat dari tembaga, karena tembaga merupakan material yang baik sebagai
penghantar panas. Bagian canting batik yang ketiga adalah pegangan canting
batik yang terbuat dari bambu atau kayu. Canting sendiri memiliki tiga ukuran,
yaitu canting cecek, canting tembok, dan canting klowong. Canting cecek
dengan ukuran kecil, canting klowong dengan ukuran lebih besar dari cecek,
dan canting tembok memiliki ukuran lebih besar dari keduanya.
Penggunaan Naptol
Pewarnaan pada batik dilakukan dengan mencelupkan kain ke dalam air
yang sudah diberi naptol. Tujuannya untuk memberikan warna dasar pada
kain.
Mathematics/Matematika
Perhitungan bahan serta komposisi
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat 1 kain batik tulis, yaitu 1
potong kain berukuran 2 sampai 2,25 meter dan 3 ons malam untuk batik tulis.
Perhitungan suhu ideal saat memanaskan malam
Saat menggunakan canting, pembatik memerlukan kompor kecil atau anglo
untuk memanaskan lilin sampai suhu stabil di kisaran 70⁰C. Setelah suhu
didapat maka kompor atau anglo dibiarkan menyala terus untuk menjaga
kecairan lilin hingga lilin dapat digunakan dalam proses canting.
Apakah kalian sudah paham
terkait konsep perpindahan
kalor pada proses
pembuatan batik tulis
berdasarkan STEM
terintegrasi etnosains?
36