Page 15 - 27 februari 2018_Neat
P. 15
Gropyokan Bupati Faida
Tekan Penyebaran Difteri
Dengan ORI
emoX Jember - Tingkat kematian bayi dan anak akibat terjangkitnya virus difteri
ini, membuat Gubernur Jawa Timur, DR. H. Soekarwo menetapkan difteri mer-
Mupakan Kasus Luar Biasa (KLB) di Jawa Timur. Meski Kabupaten Jember tidak
termasuk Kabupaten/Kota KLB. Namun hal ini membuat Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR, untuk bergerak bersama sejumlah elemen
masyarakat dalam rangka "gropyokan" vaksinisasi difteri diseluruh Kabupaten Jember.
Gropyokan ini dilaksanakan melalui Outbreak Response Immunization (ORI) di Balai Serba Guna, GOR Kaliwates, 22/2.
Kegiatan ini juga melibatkan semua elemen pendidikan mulai TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, Pondok Pesantren dan para kader po-
syandu termasuk semua rumah sakit yang ada di Jember.
Untuk itu sebagai langkah antisipatif, Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR, mencanangkan sekaligus mendeklarasikan Jember sebagai
Kabupaten Bebas Wabah Difteri untuk Anak-anak.
Ada total sekitar 680.545 anak yang akan mendapatkan pelayanan pemberian imunisasi difteri pada tahun ini. Pemberian imunisasi
vaksin anti difteri ini rencananya akan dilakukan di seluruh lembaga sekolah mulai dari SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, diseluruh Wilayah
Kabupaten Jember, termasuk lembaga Pondok Pesantren dan Perguruan tinggi
Bupati Faida secara tegas menyampaikan bahwa pemberian vaksin ini bukan sekedar pemenuhan layanan kesehatan bagi masyarakat
Jember. Akan tetapi, merupa- kan pemenuhan hak anak untuk sehat dan bertumbuh kembang sebagai gener-
asi emas yang berkual- itas. "ORI ini bukan sekedar hanya layanan
kesehatan. Tapi ini adalah langkah kita semua untuk
memenuhi hak anak-anak kita agar kelak
bisa tumbuh dewasa secara sehat dan
berkualitas sebagai generasi penerus
bangsa", te- gasnya.
Bupati alumni Kedokteraan Unair ini
juga menegas- kan pentingnya para generasi penerus
bangsa ini untuk mendapatkan perhatian yang lebih.
Bupati Faida juga memerintahkan agar semua
puskesmas untuk mendata para anak-anak sasaran imuni-
sasi difteri pada usia 1 sampai dengan diatas 19 Tahun.
Serta segera untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat
terkait dengan pem- berian vaksin difteri ini. (ren/