Page 17 - 27 februari 2018_Neat
P. 17
Saksi Legislatif dan
Eksekutif Mulai Di-
panggil, Kerugian
Diperkirakan Rp. 600
Juta Lebih
MemoX Jember - Kejaksaan Negeri Jem-
ber terus mendalami kasus dugaan korupsi
Hibah Bansos Tahun 2015 yang menyeret
Ketua DPRD Jember, Thoif Zamroni sebagai
tersangka. Dalam perkembangan penyidikan,
Tim Penyidik pidana Khusus Kejaksaan Neg-
eri Jember, Kamis (22/2/2018)memanggil
tiga unsur pimpinan DPRD Jember serta dua
orang pejabat Pemkab Jember untuk dimint-
ai keterangan seputar kasus dugaan korupsi
tersebut.
“Tiga u nsur pimpinan dewan yang kita panggil hari ini saudara Ayub Junaidi, Yuli Prianto dan Martini, sedangkan dari
eksekutif, Mantan kepala BPKA Pemkab Jember, Ita Puri Andayani serta Mantan Sekertaris Daerah, Sugiarto, dan baru seputar
dimintai keterangan terkait kasus yang menyeret ketua DPRD yang sudah kita lakukan penahanan,” ujar Kepala seksi Pidana
Khusus Kejari Jember Asih.
Menurutnya, Tim Penyidik Pidana Khusus saat ini telah meminta keterangan dari sejumlah saksi serta melakukan penyitaan
barang bukti untuk kasus Bansos Kelompok Ternak 2015 dengan total anggaran yang digulirkan senilai 33 milyar rupiah.
“Ada sejumlah dokumen yang berhubungan dengan bansos dari tersangka Thoif yang telah kita lakukan penyitaan, untuk
kerugiaan negara sampai saat ini masih taraf penghitungan,sementara dari Dinas Peternakan ditemukan sekitar 660 juta,kita juga
menerima pengembaliaan dari 2 kelompok senilai 30 juta,” terangnya.
Ketua DPRD Jember, Thoif Zambroni ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Bansos tahun 2015 oleh Kejak-
saan Negeri Jember, (14/2/2018). Jaksa juga memutuskan untuk melakukan penahanan badan bagi tersangka selama 20 hari
kedepan guna jalannya proses penyidikan. Dari hasil penelusuran tim Kejaksaan di lapangan, modus penyelewengan kasus Ban-
sos Kelompok Ternak disalurkan tidak sesuai peruntukannya dan diduga telah direncanakan sejak awal perencanaan dan pengu-
sulannya.
Selain diduga telah menyalahgunakan kewenangan atas jabatannya, Ketua DPRD Jember, Thoif Zamroni diduga juga
menerima hadiah atau janji atas realisasi anggaran bansos dari para kelompok penerima bantuan.Dalam kasus pidana korupsi
itu, tersangka dijerat dengan Pasal 2,3 dan Pasal 11 UU Tipikor, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal seu-
mur hidup. (ren/min)