Page 62 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 62
sempat memasak. Oleh karena itu, saya sering disuruh Bibi belanja ke warung.
Biasanya Bibi, sudah menuliskan apa saja yang akan dibeli, sayur-mayur, dan
berbagai macam bumbu dapur.
Awalnya saya malu bukan main. Bayangkan, saya adalah anak laki-laki
satu-satunya yang setiap hari harus antri di warung untuk belanja sayuran di
antara ibu-ibu. Ada ibu-ibu yang memuji dan bangga melihat saya karena mau
membantu Bibi berbelanja. Tetapi ada juga yang mengejek. Adakalanya ibu-ibu
mengalah dan memberi kesempatan kepada saya untuk belanja lebih dahulu.
Lama-kelamaan, Bibi saya tidak hanya menyuruh saya belanja. Saya juga
disuruh untuk memasak. Saya diberi tahu cara memotong kangkung, mengiris
bawang, menumbuk bumbu, hingga memasaknya. Saya dapat memasak sayur,
membuat sambal terasi, dan yang lainnya. Selain memasak, saya juga harus
mengasuh anak Bibi. Jika bibi sangat sibuk, saya harus memandikan anak-
anak Bibi, dan menyiapkan makanan mereka. Saya juga menyapu, mengepel,
mencuci pakaian, menyetrika, dan sebagainya.Kadang-kadang saya marah
dalam hati, “Mengapa Bibi saya memperlakukan saya seperti ini ? Saya kan laki-
laki”. Bayangkan semua pekerjaan itu saya lakukan selama saya tinggal di rumah
Bibi, yaitu sejak SD sampai lulus SMA.
Kadang-kadang saya malu. Tapi saya berusaha tidak menolak dan tidak
berontak terhadap apa saja yang Bibi perintahkan kepada saya. Saya sadar,
bahwa kalau saya tidak ikut Bibi, saya mungkin tidak dapat bersekolah. Bibi
yang membiayai sekolah saya sejak saya tinggal dengan Bibi.
Di kemudian hari, saat saya kuliah, saya baru sadar bahwa ternyata apa
yang Bibi latih selama ini sangat berguna. Di tempat kost saya dapat memasak.
Saya menjadi pribadi yang mandiri . Lebih-lebih setelah saya menikah dan
mempunyai anak, saya dapat mengurus anak-anak saya dengan baik. Bahkan
sampai sekarang, kebiasaan memasak itu menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Saya senang dan bangga, karena walaupun saya seorang bapak, tetapi berkat
didikan Bibi di masa lalu, di dalam keluarga saya tidak hanya mengandalkan
istri untuk urusan masak atau mengurus anak. Saya dapat membantu istri saya.
Sumber: Maman
56 Kelas VII SMP