Page 84 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 84
Mereka akan ke kota untuk
membeli pupuk dan keperluan
lainnya. Mereka pulang agak sore
karena akan mampir ke tempat
adiknya Pak Jono yang ada di
kampung lain. Sebelum pergi,
Ibu memberi tahu kami untuk
mengambil sendiri sarapan dan
makan siang. “Wah....kita mau
ngapain di rumah seharian”,
pikirku. Lalu aku berinisiatif
Sumber: Dokumen Kemdikbud
mengajak Santi dan Clara bersih-
Gambar 3.1
bersih rumah dan menyapu kebun
di halaman depan yang cukup luas.
Melelahkan, padahal di rumahku sendiri, aku tak pernah melakukannya, semua
telah dikerjakan oleh pembantu rumah tangga.
Malamnya kami makan bersama-sama. Ketika sedang makan, Pak Jono
dan Ibu mengingatkan bahwa besok kami akan dijemput pukul 08.00 WIB
untuk kembali ke kota. Tiba-tiba aku merasa sedih. Aku merasa cepat sekali
waktu berlalu. Aku masih ingin tinggal lebih lama bersama mereka. Aku ingin
tinggal di kampung ini selamanya. Tanpa terasa air mata menetes, ternyata
Santi dan Clara pun menangis. Lalu ibu mendekati dan memeluk kami “Yah...
Bapak dan Ibu sayang pada kalian bertiga. Kami senang kalian ada di sini. Kami
minta maaf bila tidak dapat menyenangkan kalian, karena memang beginilah
keadaan dan kemampuan kami. Kalian anak-anak yang baik. Tetapi kalian kan
harus pulang untuk belajar agar pintar. Nanti kalau liburan boleh main ke sini
lagi” kata ibu sambil membelai kami bertiga. “Sudah, makannya dihabiskan, lalu
tidur supaya besok badannya segar. Kan perjalanannya jauh..!” Kata pak Jono.
Akhirnya kami pun menyalami Pak Jono untuk meminta maaf dan berterima
kasih. (Sumber: Maman)
a. Setelah membaca cerita tersebut, tanyakanlah terlebih dahulu hal-hal yang
perlu kamu ketahui tentang Live-In kepada guru atau temanmu yang pernah
mengalaminya.
b. Kemudian coba ungkapkan apa kesan dari cerita tersebut? Pelajaran apa yang
diperoleh Stefani, Santi dan Clara saat mereka berada di tengah warga.
78 Kelas VII SMP