Page 75 - E-Modul Pembelajaran Fisika Optik Geometri dan Alat Optik
P. 75
Perhatikan gambar 2.15!
Gambar 2.15 menunjukan apa yang akan terjadi ketika sudut datang dari seberkas sinar
divariasikan. Dimana sinar datang dari kaca menuju udara, atau dapat dikatakan dari
medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat.
(c) sudut datang = ic (d) i > ic, ic = sudut kritis
(a) sudut datang = 0 (b) i < ic, ic = sudut kritis
o
Sudut bias = 90
o
Gambar 2.15 (a)-(d) Sudut kritis dan pemantulan internal total
Sumber: Longman science in focus
(a) ketika sudut datang adalah nol pada batas kaca – udara, sinar akan muncul tanpa
penyimpangan atau dapat dikatakan sudut bias dan sudut pantulnya juga nol.
(b) ketika sudut datang diperbesar, sudut pantulnya juga bertambah besar. Demikian juga
dengan sudut biasnya akan bertambah besar sesuai dengan hukum Snell.
o
(c) Jika sudut datang terus diperbesar sampai sudut biasnya mencapai 90 , akan ada sinar
pantul internal tetapi dikatakan masih lemah. Sudut bias muncul sepanjang batas antara
kaca – udara. Sudut datang pada keadaan ini dinamakan sudut kristis (sudut batas).
(d) jika sudut datang diperbesar sehingga lebih besar dari sudut kritis (ic), maka sinar tidak
akan meninggalkan kaca sama sekali. Sinar tidak akan dibiaskan, tetapi seluruh sinar akan
dipantulkan internal di dalam balok kaca. Peristiwa semacam ini dinamakan pemantulan
internal sempurna atau pemantulan internal total. Pada pemantulan internal total,
hukum pemantulan tetap berlaku. Lihat kembali materi mengenai hukum pemantulan!
• Sudut kritis, yaitu sudut datang pada medium lebih rapat yang menghasilkan sudut bias pada
o
medium kurang rapat sebesar 90 .
• Pemantulan internal total atau pemantulan internal sempurna, yaitu peristiwa yang terjadi
ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, memiliki sudut datang lebih
besar daripada sudut kritis, sehingga sinar tidak mengalami pembiasan melainkan seluruh sinar
akan dipantulkan secara internal.
61 | Fi s i k a S M A Ke l a s XI