Page 150 - E-Modul Pembelajaran Fisika Optik Geometri dan Alat Optik
P. 150
Perhatikan gambar 3.28!
Benda dengan tinggi h harus diletakkan di depan
lensa objektif pada jarak antara Fob dan 2Fob (ruang II
lensa objektif). Bagaimana jika benda diletakkan antara
2Fob dan tak terhingga? Jika benda diletakkan antara
2Fob dan tak hingga, maka bayangan akan diperkecil,
coba anda buktikan!
Benda dengan tinggi h tersebut menghasilkan
yang bersifat nyata, terbalik,
bayangan dengan tinggi h’
dan diperbesar. Bayangan ini terbentuk pada jarak lebih
besar dari 2Fob di belakang lensa objektif atau berlainan
pihak dengan benda h (ruang 3 lensa objektif). Coba
kamu lihat kembali modul halaman 103!
yang dibentuk oleh lensa
Bayangan dengan tinggi h’
objektif pada jarak lebih dari 2Fob, dianggap sebagai
benda oleh lensa okuler pada jarak antara pusat optik
lensa okuler (O) dan Fok (ruang I lensa okuler). Benda
dengan tinggi h’ dibentuk kembali bayangannya oleh
lensa okuler. Bayangan akhir I’
yang terbentuk oleh lensa
okuler terletak di depan lensa okuler atau sepihak Gambar 3.28 Skema pembentukan
dengan benda h’(ruang 4 lensa okuler). Sehingga, sifat bayangan pada mikroskop
adalah maya, tegak, dan diperbesar.
akhir bayangan I’ Sumber: Piranti
1. Mikroskop digunakan oleh mata normal yang berakomodasi maksimum, maka
dan Fok.
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh di depan lensa okuler diantara O
Sedangkan bayangan akhirnya yang dibentuk oleh lensa okuler terletak di depan lensa
okuler sejauh titik dekat pengamat (gambar 3.28 dan gambar 3.29 (a)).
′ !" = − = −25
#
2. Mikroskop digunakan oleh mata normal yang tidak berakomodasi, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif jatuh tepat di fokus lensa okuler Fok. Sedangkan bayangan
akhirnya yang dibentuk oleh lensa okuler terletak di depan lensa okuler sejauh titik jauh
pengamat, yaitu tak terhingga. Hal ini membuat jarak benda okuler sama dengan jarak
fokus okuler (gambar 3.29 (b)).
′ !" = ∞ ℎ !" =
!"
136 | Ke gi a ta n Be l a j a r 3 Al a t - Al a t Opt i k