Page 28 - E-Modul Publish Contoh
P. 28

Bayangan B’ yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan

           ini merupakan benda untuk lensa okuler. Agar bayangan bayangan B” yang dibentuk oleh lensa

           okuler diperbesar dan terletak di depan mata (ruang 4), maka B’ harus jatuh diantara  titik fokus


           okuler (f ok) dan pusat optik lensa okuler (O) (ruang I). Dalam praktek nya dapat dilakukan  dengan
           menggerakkan lensa okuler maju-mundur.

             Perlu  diingat!!  Bayangan  akhir  dari  suatu  teropong  bintang  bersifat  terbalik.  Namun  karena
             fokus perhatian kita adalah bintang atau planet yang dari jauh tampak simetri maka bayangan
             terbalik ini tidaklah mengganggu.




                                                                  Gambar  3.37  (b)  menunjukkan  pembentukan
                                                             bayangan  pada  teropong  bintang  ketika  sinar  –

                                                             sinar  sejajar  datang  dari  benda  yang  terletak
                                                             sangat jauh. Sinar-sinar ini akan jatuh di fokus
                                                             lensa objektif (F ob) dan merupakan benda bagi
                                                             lensa  okuler  yang  berjarak  s ok  darinya.  Dalam
                                                             hal ini panjang teropong bintang adalah:




                                                                                       %
           Gambar  3.37  (b)  Pembentukan  bayangan  oleh
           teropong bintang saat benda jauh sekali
           Sumber: kandel optika
               Pengamatan  bintang  di  angkasa  membutuhkan  waktu  yang  lama.  Agar  mata  tidak  lelah,
           maka  pengamatan  dilakukan  dengan  mata  tidak  berakomodasi.    Untuk  mata  normal,  agar

           bayangan  benda  dapat  dilihat  jelas,  maka  bayangan  oleh  lensa  okuler  harus  jatuh  di  tak
           hingga.  Agar  ini  tercapai,  bayangan  lensa  objektif  harus  diletakkan  di  titik  fokus  lensa  okuler
           (Lihat tabel uji pemahaman 2.13 halaman 101) . Ini berarti titik fokus lensa objektif harus dibuat
           berimpit  dengan  titik  fokus lensa  okuler  (s ok  = f ok). Jadi  panjang  teropong  bintang  untuk
           mata tidak berakomodasi adalah:

                                                            Keterangan:
                                   RumFis 3.4               d     = panjang teropong bintang
                                   Rumus Fisika             s ok    = jarak bayangan dari lensa okuler
                                                            f ob    = jarak fokus lensa objektif

                                          %
                                                            f ok    = jarak fokus lensa okuler

               Susunan  dua  lensa  positif  (objektif  dan  okuler)  di  mana  jarak  kedua  lensa  sama  dengan
           jumlah jarak fokus kedua lensa itu dinamakan susunan lensa afokal.

                                                     Bagaimana menghitung perbesaran
                                                     bayangan pada teropong bintang?



                4
                4
               1 1 144 | K e g i a  t a n   B e l a j a r   3   A l a t - A l a t   O p t i k
               1444  |
                 4
                   |


                   |
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33