Page 20 - D:\kimia
P. 20
11. Reaksi-reaksi yang terjadi pada benzena sebagai berikut:
a. Substitusi Atom H dengan Atom Halogen (Reaksi Halogenisasi)
b. Substitusi Atom H dengan Gugus Nitro (Reaksi Nitrasi)
c. Substitusi Atom H dengan Gugus Alkil (Reaksi Alkilasi Friedel-Crafts)
d. Substitusi Atom H dengan Gugus Asil (Reaksi Asilasi Friedel-Crafts)
e. Substitusi Atom H dengan Gugus Sulfonat (Reaksi Sulfonasi)
12. Adisi Benzena dengan Gas Hidrogen
13. Sifat yang dimiliki senyawa turunan benzena sangat beragam bergantung pada jenis
substituennya.
14. Aspirin atau asam asetilsalisilat memiliki sifat analgesik, antipiretik, antiradang, dan
antikoagulan. Karena sifat-sifat itulah aspirin biasanya digunakan sebagai obat sakit gigi
dan obat sakit kepala.
15. Anilina memiliki rumus kimia C6H5NH2 dan biasa dikenal dengan nama fenilamina atau
aminobenzena. Anilina banyak digunakan sebagai zat warna.
16. Klorobenzena adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H5Cl. Senyawa
ini memiliki warna bening (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzena dapat diperoleh
dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida.
17. Asam benzoat adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H6CO2. Asam
benzoat memiliki sifat fisis di antaranya titik leleh 122 °C (252 °F) dan titik didih 249 °C
(480 °F). Penggunaan utama dari asam benzoat adalah sebagai pengawet makanan.
18. Nitro benzena memiliki rumus kimia C6H5NO2. Turunan benzena ini dikenal juga
dengan nama nitrobenzol atau minyak mirbane. Nitrobenzena dapat digunakan sebagai
pelarut dan bahan baku pembuatan anilina serta digunakan juga dalam produk semir dan
senyawa insulator.
19. Parasetamol atau asetaminofen merupakan zat analgesik dan antipiretik yang paling
populer. Parasetamol sering digunakan untuk mengobati pusing dan sakit kepala.
20. Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat. Turunan benzena ini merupakan padatan
kristalin yang tidak berwarna.