Page 65 - 10 Persamaan & Perbedaan Antara Madzhab Syafiiy & Hanbali Mengenai Tata Cara Shalat
P. 65
65
takbiratul ihram dengan jeda waktu yang singkat.
Jika ada jeda terlalu lama atau memutus niatnya
44
maka tidak sah shalatnya.
Imam al-Buhuti rahimahullah (w. 1051 H)
seorang ulama besar ahli fiqih madzhab Hanbali juga
menguatkan pendapat yang dikatakan oleh Imam
Ibnu Qudamah diatas:
/ 1 ( عانقلإا تنم نع عانْظا ةاََََِك . يربكالا فقت أ لترترترترترترضفلأا
) 248
Niat boleh dilakukan sebelum takbiratul ihram. Dan
yang lebih utamanya niat itu berbarengan dengan
45
takbiratul ihram.
Untuk tata cara niatnya kami ingatkan kembali
bahwa dalam madzhab Hanbali jika kita shalat secara
berjamaah maka yang menjadi Imam diwajibkan
berniat sebagai imam (imaaman). Dan yang menjadi
makmum juga diwajibkan berniat sebagai makmum
(al-I’timaam).
Bisa disimpulkan bahwa dalam madzhab Hanbali
ketika kita ingin niat dalam hati dan status kita
menjadi makmum maka wajib bagi kita
menyebutkan 4 poin di bawah ini sama seperti
madzhab Syafi’iy:
44 Ibnu Qudamah, al-Mughni, Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah,
jilid 1 hal. 399.
45 al-Buhuti, Kasysyaaful Qina’, Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah,
jilid 1 hal. 248.