Page 6 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 6

hujan sedikit. Jadi, Indonesia Iebih lazim mempunyai musim hujan (rainy
              season) dan musim kering (dry season).

                       Wilayah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di bumi
              yang  mempunyai  garis  pantai  80.791  km,  terdiri  dari  17.508  pulau
              besar dan kecil, dibatasi oleh lintang tempat sekitar 7° U atau vortisitas
                           -5
                                                                        -1
                                                                     -5
                              -1
              bumi 1,8 x 10 s  dan 10° S atau vortisitas bumi 2,5 x 10  s , terletak
              antara dua benua (Asia dan Australia) dan antara dua osean (Pasifik
              dan  Hindia),  dilalui  oleh  ekuator  geografis,  dilalui  oleh  ekuator
              klimatologis (atau zona konvergensi intertropis), dilalui oleh arus lintas
              Indonesia (Arlindo) dari samudera Pasifik ke Hindia, menerima insolasi
              maksimum dan panas laten dalam jumlah besar, dikuasai oleh monsun
              Australasia  dan  arus  monsun  Indonesia  (The  Indonesian  Monsoon
              Current), dan terjadi ekinoks 2 kali setahun. Ekinoks adalah kedudukan
              matahari  tepat  pada  ekuator  terjadi  pada  tanggal  21  Maret  dan  23
              September  yang  disebut  hari  kulminasi.  Di  Pontianak  wisatawan
              mancanegara berdatangan pada hari kulminasi untuk membuktikan
              bahwa pada jam 12.00 di tugu ekuator tidak terjadi bayangan. Ketika
              ekinoks panjang siang dan malam hari sama yaitu 12 jam, insolasi
              maksimum di ekuator dan menuju nol di kutub-kutub bumi.

                       Indonesia  sebagai  daerah  ekuatorial  (10°  U    10°  S)
              menerima surplus energi panas untuk segala musim. Dampak ekinoks
              terlihat  pada  distribusi  curah  hujan  bulanan  yang  menunjukkan
              maksima ganda seperti di Pontianak. Energi panas ini dipakai untuk
              menggerakan  atmosfer  secara  global  ke  daerah-daerah  lintang
              menengah dan tinggi melalui awan Cumulus tinggi (Cumulonimbus)
              yang terbentuk di daerah ekuatorial. Ada tiga daerah ekuatorial dimana
              konveksi troposfer dan formasi awan Cumulusnya menjadi penting,
              yaitu  Indonesia,  Afrika  ekuatorial  (Afrika  Tengah),  dan  Amerika
              ekuatorial  (Amerika  Selatan).  Tetapi  diantara  ketiganya,  Indonesia
              adalah daerah konvektif sangat aktif, pembentukan awan Cumulusnya
              bervariasi secara musiman dan non musiman ataupun tahunan oleh
              fenomena monsun, El Nino/La Nina, Osilasi Selatan, Osilasi Madden 
              Julian, oleh fenomena lokal seperti angin laut   darat, arus anabatik
                                                                                
                                                           
              katabatik, angin seperti Föhn dan lain-lain.
              iv                                                Meteorologi Indonesia Volume 1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11