Page 88 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 88
5 2
K = 77,6 K/mb, K = 5,6 K/mb, dan K = 3,75 x 10 K /mb
1 2 3
Untuk udara kering, indeks refraksi mempunyai nilai sama
dalam spektrum elektromagnetik, dan sama untuk gelombang cahaya
atau gelombang radio. Tetapi jika udara itu basah (moist air), maka
refraktivitas radio N bergantung pada jumlah uap air di udara. Indeks
refraksi untuk udara basah adalah jumlah dari indeks refraksi udara
kering dan uap air, jadi:
5
N = 77,6 p/T 5,6 e/T + 3,75 x 10 e/T 2
(3.21)
Karbondioksida (CO ) juga menyokong refraktivitas radio N,
2
tetapi kontribusinya kurang dari 0,1% sehingga dapat diabaikan. Untuk
temperatur atmosfer maka suku kedua dari persamaan (3.21) sangat
kecil dibandingkan dengan suku-suku lain, sehingga suku kedua dapat
diabaikan. Untuk tujuan praktis persamaan (3.21) dapat ditulis sebagai
berikut:
N = 77,6/T (p + 4810 e/T), model linier (3.22)
Dekat permukaan laut, nilai khas dari refraktivitas radio N = 300,
atau indeks refraksi n = 1,0003. Biasanya indeks refraksi berkurang
dengan ketinggian, karena penurunan tekanan barometrik (p) dan
tekanan parsial uap air (e) Iebih cepat dibandingkan dengan temperatur
udara. Penurunan indeks refraksi menyebabkan penambahan kecepatan
penjalaran gelombang elektromagnetik dengan ketinggian, sehingga
sinar dibelokkan ke bawah. Indeks refraksi atmosfer dapat dihitung
berdasarkan pengukuran p, T, dan RH (kelembapan relatif) dengan
bantuan radiosonde. Ketelitian dari refraktivitas radio N bergantung pada
ketelitian pengukuran ketiga parameter meteorotogis tersebut.
c. Efek hukum Snell
Tinjau sinar yang bergerak dari lapisan atmosfer dengan
indeks refraksi n, ke suatu lapisan dengan indeks refraksi n , dimana n >
1
2
n , dan menurut hukum Snell maka :
2
Meteorologi Indonesia Volume 1 69