Page 30 - MODUL ARSITEKTUR RUMAH SAKIT
P. 30
d. Area kerja perawat harus dikelompokkan bersama dan memiliki
hubungan langsung dengan area ruang perawatan agar petugas tidak
perlu berjalan jauh.
Fasilitas kebersihan pasien harus dipusatkan pada suatu area dari
ruang perawatan. Dan harus dihubungkan pada kelompok-kelompok
ruang pasien.
1. Tuntutan Sterilitas, Fungsional, Teknikal, Behavioral
Efisiensi fungsi, aksesibilitas, sirkulasi, dan penataan jalur utilitas
menjadi factor utama dalam menentukan keberhasilan atau
keterbelangsungan sinergi aktivitas di dalam sebuah Rumah Sakit.
Area tempat tidur dibuat berdekatan. Hal yang tidak berhubungan
secara langsung dangan tempat tidur, dikelompokkan agar dapat
memberikan keuntungan yang memungkinkan individu atau pengguna
untuk mengaturnya menjadi lebih besar atau lebih kecil berdasarkan fungsi
ruangan.
Pada tahap implementasi terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pengaturan pengaturan suatu fungsi ruangan di dalam
rumah sakit, antara lain:
a. Adanya kebutuhan aksesibilitas visual maupun fisik petugas ruang
rawat terhadap situasi dan kondisi ruang rawat.
b. Keberadaan pintu darurat untuk kebakaran pada setiap bagian akhir
sal (sal normal menggunakan terminal sub kompartemen untuk
kebakaran).
Adanya jalur dari sistem komunikasi yang digunakan untuk perawat
berkomunikasi dengan devisi lain dalam satu ataupun antar wilayah.
Alternatif solusi adalah membuat tombol pengaturan ganda, namun hal ini
selalu terbentur dengan masalah biaya. Ruang rawat pada katagorisasi
pelayanan yang berbeda (konsumenya), akan menuntut perlakuan
(treatment) yang berbeda pula, misalnya:
21