Page 151 - 3 Curut Berkacu
P. 151

 Pelantikan Para Curut Gagah 133
gue dalam cuaca panas.
Kami mulai sibuk membereskan barang bawaan
masing-masing, baik perlengkapan pribadi maupun kelompok. Tenda-tenda setiap Sangga ditumpuk menjadi satu, bahan makanan ditimbun dalam satu tumpukan yang sama juga, dan setiap kantongan yang telah ditumpuk kemudian digeledah satu per satu untuk memastikan barang-barang tersebut sudah sesuai dengan perintah untuk disertakan. Untungnya gue telah memisahkan barang-barang tertentu untuk tidak ditumpuk, sesuai arahan Iqbal.
“Untung, gue gak naruh semua roti dan cemilan gue untuk ditimbun di sana,” gumam gue ke Iqbal yang berada di samping gue sesaat setelah mengumpulkan barang bahan makanan yang gue bawa sambil menyenggolnya dengan ujung siku.
Iqbal melepas senyumnya yang khas, tangan kirinya meremas pundak gue, melirik dengan raut wajah jahil seakan berkata, ‘cemilannya jangan lupa dilempar ke tenda gue juga ya!’ dan gue sambut dengan gurauan, “dasar mucil!”
“Apaan tuh mucil, Yu?” tanyanya spontan.
“Muka Cemilan... Hahahaha!” balas gue sambil tertawa. Kami kembali berbaris dengan rapi sesuai urutan
nomor Sangga.
“Pimpinan saya ambil alih, siap grak!” teriak seorang
pria mengenakan baret hitam berbahan woll yang menutupi telinga kanannya, dia senior kami.
Kini, akan dimulai masa-masa ‘pembasmian’ mental-























































































   149   150   151   152   153