Page 153 - 3 Curut Berkacu
P. 153

 Pelantikan Para Curut Gagah 135
hampir bertemu, saking seriusnya memandangi benda itu. “CD bokep, Bal?” sahut Bima ‘nyablak’ sambil tertawa
kecil.
Iqbal baru saja menjelaskan, “maksudnya, CD itu
adalah celana...” tapi senior itu mulai berteriak lagi, “oke, kalau gak ada yang ngaku, ini saya simpan di tenda umum. Tenda umum itu adalah tenda yang didirikan dari tenda pleton, kapasitasnya mencapai 80-100 orang, digunakan oleh para senior dan Pamong Saka untuk peristrahatan mereka dan tempat menyimpan barang-barang yang
digunakan selama masa perkemahan. ***
Matahari tepat berada di atas kepala kami, suara adzan dzuhur terdengar samar-samar berkumandang serentak dari beberapa mesjid di luar area bumi perkemahan ini. Memang di area ini ada mushallah, tapi kami memutuskan untuk shalat berjama’ah di sini saja. Beralaskan karpet biru sebagai sajadah ala kadarnya, di bawah sengatan teriknya siang. Tapi eits..! sengatan teriknya dihalau oleh atap tenda. Ya, kami shalat di dalam tenda umum.
Seusai shalat, setiap Sangga mulai disibukkan membangun tenda masing-masing. Nasib nahas, lagi, menimpa Sangga gue. Tenda Sangga gue tidak ketemu, entah di mana rimbanya, padahal perasaan gue sudah mengemasnya dengan rapi dan menaruhnya ke dalam truk yang khusus mengangkut barang-barang. Sudah dicari berulang-ulang tapi tetap tidak ketemu. Terpaksa kami harus membangun tenda dari terpal biru yang semula disiapkan untuk alas.



























































































   151   152   153   154   155