Page 179 - 3 Curut Berkacu
P. 179

 Pelantikan Para Curut Gagah 161
saat seru-serunya sedang menyantap ikan kakap bakar yang lezat dan nikmat, tinggal ambil tuh duri trus buang! Hahahaha...
“Aduh, mana ya, bukan, ini juga bukan, bukan, bukan!” Bima terlihat gusar, seperti sedang mencari sesuatu dari dalam tas carrier-nya, pas kami selesai mandi dan hendak berganti pakaian.
“Kenapa, Bim?” tanya Iqbal memperhatikan ulah Bima.
“Aduh, mana ya,” keluh Bima lagi, tidak ada jawaban atas pertanyaan Iqbal, padahal gue juga penasaran ada apa. “Bim, kenapa sih!” hardik gue karena dikerumuni rasa
penasaran tinggi.
“Gue perasaan sudah bawa deh!” lanjutnya belum
menjawab tanya gue.
“Bawa apaan, kampret!” balas gue mulai kesal. “Sempak, Yu, sempak!” jawabnya setengah berteriak. Wajahnya yang semula sudah bersih dari lumpur,
kini dikotori lagi dengan raut kebingungan, ditambah spontanitas gue dan Iqbal yang tertawa tak tertahankan.
“Lu gak bawa kali sempak lu, Bim,” kata Iqbal menimpali.
“Udah, Bal, kata nyokap gue udah naruh di dalam tas!” balas Bima mengelak.
“Warna apa, Bim?” lanjut tanya Iqbal.
“Kalo gak salah, coklat atau merah deh, Bal!” jawabnya. “Sebentar deh, lu ingat kan saat hari pertama kita,
ada senior yang nunjukin kresek transparan gitu, tergabung dengan tumpukan bahan makanan, isinya kayak kain kecil gitu, warna coklat, jangan-jangan itu...” jelas Iqbal.
“Sempak gue!” potong Bima seketika sebelum Iqbal selesai ngomong.



















































































   177   178   179   180   181