Page 211 - 3 Curut Berkacu
P. 211

 Curut Egois 193
harus berkumpul, membuat dua banjar untuk baris putera dan puteri, dan memasuki pelataran Polres dengan tertib.
“Denger-denger, kemarin di grup itu kita disuruh bawa borgol ya, Bim?” tanya Iqbal di sela-sela kami berjalan untuk bergabung dalam banjar.
“Waduh! Gue lupa bawa borgol, gimana ya, Bal?”
“Hemm, sudah gue duga kalau lu bakal lupa, untung gue bawa dua borgol, Bim!”
Iqbal dengan cekatan mengambil sepasang borgol dari dalam tasnya.
“Ini!” kata Iqbal menyerahkan borgol itu ke Bima.
“Tapi itu agak berkarat, Bim, gak apa-apa kan?” lanjut Iqbal.
Bima mengacungkan jempol dan telunjuknya menyilang tanda satu hati sambil tersenyum dan memasukkan borgol ke dalam tasnya.
***
Apel pembukaan dan PBB (Pelatihan Baris Berbaris)
baru saja usai, ini merupakan tradisi sebelum kegiatan dan penyampaian materi Saka digelar. Hari ini materinya tentang penggunaan salah satu alat pengenal Siskamling, yaitu borgol. Ini adalah bagian dari materi Krida Tibmas atau Ketertiban Masyarakat.
Kami dibentuk menjadi dua baris memanjang menyerupai shaf, baris depan untuk putra dan baris belakang untuk putri. Di depan kami sudah berdiri dengan tegap seorang senior yang akan memaparkan dan memperagakan cara penggunaan borgol, pada pinggang kanannya terlihat mencengkram sepasang borgol. seluruh pandangan tertuju padanya.






















































































   209   210   211   212   213