Page 247 - 3 Curut Berkacu
P. 247

 Bunga Violet 229
Tanpa pikir panjang, gue langsung mengiyakan ajakan itu. Dan hanya dalam waktu sekejap, gue sudah siap untuk meluncur, begitu pula si Jenong.
“Yu, ingat perjanjian di rumah tadi ya!” ucap si Jenong saat kami baru keluar dari mushalla mall lepas menunaikan shalat Magrib. “Iye, gue bayar popcorn, lu bayar tiket kan?” jawab gue mengulangi isi perjanjian antara gue dan Jenong sebelum berangkat tadi. “Hehehe...,” si Jenong tersenyum mesem sambil mencubit pipi gue.
Karena bukan weekend, antrian pembelian tiket kelihatannya cukup lengang, gue segera menggabungkan diri dalam antrian paling belakang. Pada backwall di belakang petugas tiket, terpajang informasi film yang sedang tayang dan jadwalnya. Gue akan memilih jam tayang pukul 18.45 wib untuk film ‘Split Movie’.
Hall bioskop ini terasa sangat lapang, kondisinya tidak sama jika hari Sabtu dan Minggu yang dipenuhi dengan orang-orang, sampai ada yang terpaksa harus duduk di atas lantai berkarpet tebal untuk menunggu jadwal tayang film yang dipilihnya. Dari arah penjualan popcorn terlihat seorang cewek, sendirian, yang sedang membeli soft drink dan popcorn, rambutnya panjang sepunggung terurai, mengenakan celana jeans biru, sweater merah, dan sepatu Skecher warna krem muda. Meskipun dari belakang yang lumayan cukup jauh dari posisi gue melihatnya tapi sosok itu seperti tidak asing. Gue memerhatikan sosok itu yang nampak lamat-lamat, memaksa mata gue untuk mengenalinya, mungkin saja salah satu teman sekolah gue.
“Plang, ayo maju ih! Kok diem aja.” Si Jenong





























































































   245   246   247   248   249