Page 249 - 3 Curut Berkacu
P. 249

 Bunga Violet 231
juga, gue memegang bungkusan kresek di tangan kiri dan ponsel di tangan kanan, berselancar di dunia maya, melihat-lihat postingan unik dan menarik di Instagram.
Tiba-tiba pundak kiri gue ditepuk dari samping. “Wahyu!” sapa seorang cowok memanggil nama gue. Seketika gue menoleh ke arah suara itu.
“Loh, Iqbal? Lu di sini juga?” tanya gue heran.
Ini momen yang jarang sekali terjadi. Bertemu dengan Iqbal di bioskop yang sama. Meskipun sebelumnya, beberapa kali gue, Iqbal, dan Bima menonton bareng, tapi kali ini berbebeda, kami bertemu secara kebetulan. Padahal jarak rumah Iqbal dengan Mall ini cukup jauh loh dan butuh waktu agak lama untuk sampai ke Mall ini. Gue jadi heran dan bertanya-tanya, tumben.
“iya, Yu, gue juga mau nonton,” jawabnya.
“Owh, lu lagi nunggu orang dari toilet juga, Bal?” tanya gue sambil mengarahkan mata ke pintu toilet wanita. Iqbal hanya mengangkat kedua alisnya.
“Lu sendiri tungguin siapa, Yu?” tanya Iqbal.
“Kakak gue, Bal.” jawab gue.
“Terus lu nonton sama siapa, Bal?” lanjut gue bertanya. Tapi sebelum Iqbal sempat menjawab pertanyaan
gue, ada suara cewek yang menyeru memanggil nama Iqbal, “Bal!” membuat gue dan Iqbal langsung menoleh ke arah sumber suara itu.
“Ra, kenalin, ini sahabat gue, Wahyu,” sahut Iqbal menyambut cewek itu sambil merangkul dengan melingkarkan lengannya di pundak gue.
Spontan gue shock! Cewek itu yang tadi gue liat saat






















































































   247   248   249   250   251