Page 87 - 3 Curut Berkacu
P. 87

5
Kakek Sotoy
Tiba-tiba suara daun pintu berderit, ‘kreek! ngeeekkk,’ dari salah satu ruangan di saat tengah penyampaian materi Krida oleh seorang senior. Seorang pria
yang tidak lagi tergolong muda muncul dari balik pintu itu, disertai suara langkah dari sepasang sepatu kets berwarna biru mencolok. Pria ini mengenakan celana ‘training’ merah, tubuhnya dibalut kaos putih, dan bergelantung sebuah tanda pengenal di lehernya yang bertuliskan ‘TAMU’.
Gue yang sejak tadi menyimak materi Krida teralihkan oleh kehadiran pria ini. Bukan hanya gue, dua curut lainnya; Iqbal yang duduk di samping kanan gue dan Bima di kiri gue juga telah mengalihkan pandangannya ke pria yang sama. Sejak perkenalan gue dengan Iqbal dan Bima, kami memang selalu duduk bareng. Kadang gue yang ditengah, kadang Iqbal, tapi Bima selalu saja di pinggir. Mereka sahabat gue






























































































   85   86   87   88   89