Page 9 - E-MODUL OTKP KEPEGAWAIAN KELAS XII
P. 9
3. Landasan Hukum
3.1. UU No. 43 Tahun 1999 Perubahan atas UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian Pasal 8:
·Yang dimaksud cuti adalah tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka
waktu tertentu
· Dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta
untuk kepentingan Pegawai Negeri perlu diatur pemberian cuti.
· Cuti Pegawai Negeri terdiri dari, cuti tahunan, cuti sakit, cuti karena alasan
penting, cuti besar, cuti bersalin, dan cuti di luar tanggungan negara.
· Cuti besar dapat digunakan oleh Pegawai Negeri yang bersangkutan untuk
memenuhi kewajiban agama, seperti menunaikan ibadah haji.
3.2. PP. No. 24 Tahun 1976:
Cuti adalah kedaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan:
· Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin
kesegaran jasmani dan rohaninya.
·Untuk kepentingan PNS yang bersangkutan.
Pejabat yang Berwenang Memberikan Cuti:
· Pimpinan Lembaga Tertinggi /Tinggi Negara bagi Pimpinan Kesekretariatan
Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;
· Menteri , Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
Pimpinan Ke-sekretariatan Lembaga Tertinggi Negara/ Lembaga Tinggi Negara
dan Pejabat lain yang ditentukan Presiden bagi PNS dalam lingkungan
kekuasaannya;
·Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri
9