Page 14 - Copy of White and Light Teal Graduation Program
P. 14
Pengaruh rights issue terhadap harga saham
Rights issue merupakan sinyal bahwa perusahaan membutuhkan dana tambahan dari
investor. Maka dari itu, tanggapan dari investor dalam setiap transaksi rights issue
beragam, tergantung dari latar belakang dan pelaksanaan rights issue sendiri.
Investor memperhatikan beberapa kondisi relevan, seperti:
1. Kondisi kesehatan keuangan perusahaan pada saat melakukan rights issue.
2. Tujuan penggunaan dana hasil rights issue, antara lain:
a. Jika untuk pendanaan proyek, apa potensi dari proyek tersebut?
b. Apakah tujuan rights issue untuk restrukturisasi utang?
3. Apakah harga pelaksanaan rights terlampau tinggi/rendah dibandingkan harga
pasar?
II.2. Waran
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegang waran untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu
untuk jangka waktu 6 bulan atau lebih sejak diterbitkannya waran tersebut.
Waran diterbitkan sebagai sweetener dalam penawaran umum (IPO), karena waran
adalah opsi bagi investor untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang telah
ditetapkan.
Menurut Peraturan Bapepam IX.D.1: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, jumlah waran
yang diterbitkan dan waran yang beredar tidak dapat melebihi 35% dari jumlah saham
yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Menurut Peraturan bursa I-A tentang Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas, harga
pelaksanaan hak atas waran ditetapkan setinggi-tingginya 125% (seratus dua puluh lima
perseratus) dari harga saham terakhir (closing price) pada hari diputuskannya penerbitan
waran oleh RUPS Perusahaan Tercatat.
Penghitungan saham baru akibat eksekusi waran menggunakan metode yang sama
dengan penghitungan HMETD. Pada saat waran dikonversi menjadi saham, maka
terdapat beberapa penyesuaian, antara lain:
1. Jumlah saham yang beredar bertambah
2. Dividen per saham menurun
3. Rasio price-to-earning (P/E) meningkat
4. Modal perusahaan bertambah
Hal ini secara umum juga berlaku pada pelaksanaan rights dan aksi korporasi lain yang
mengubah jumlah saham beredar (dilusi).
II.3. Stock Split dan Reverse Stock Split
Stock split adalah pemecahan nominal saham menjadi saham dengan nominal yang lebih
kecil dengan rasio tertentu, misalnya 1 unit saham nilai nominal Rp1.000 dipecah menjadi
2 unit saham nominal Rp 500. Reverse stock split adalah kebalikan dari stock
11