Page 19 - Copy of White and Light Teal Graduation Program
P. 19
5. Terdapat kecenderungan konsolidasi dalam satu industri
6. Kewajiban regulasi
7. Meningkatkan market share
Alasan-alasan dilakukannya divestasi:
1. Kewajiban regulasi
2. Dissinergi bisnis: perbedaan kultur 2 perusahaan tidak dapat disatukan
Jenis-jenis Merger
1. Horizontal merger, merger perusahaan yang merupakan kompetitor bisnis
langsung.
Contoh:
a. Peleburan Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor
Impor (Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) menjadi Bank
Mandiri pada 1999.
b. Merger PT Bat Indonesia Tbk. (BATI) dan PT Bentoel Internasional Investama
Tbk. (RMBA) pada 2010.
2. Vertical merger, merupakan merger yang dilakukan untuk mengintegrasikan
produksi dari hulu ke hilir.
Contoh: Merger PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dengan PT Meadow
Indonesia di tahun 2011, dimana PT Matahari Department Store Tbk. merupakan
link retail sementara PT Meadow Indonesia merupakan konsultan produk yang
memegang lisensi untuk produk-produk yang dijual Matahari.
3. Market-extension merger, dilakukan untuk memperluas pangsa pasar
perusahaan.
Contoh: Merger PT Bank NISP Tbk dengan PT Bank OCBC Indonesia yang menjadi
PT Bank OCBC NISP Tbk pada 1 Januari 2011. OCBC melakukan merger selain
untuk mematuhi peraturan pemerintah tentang single presence policy di
Indonesia, juga untuk meningkatkan pertumbuhan khususnya kredit mikro di
Indonesia.
4. Product-extension merger, dilakukan untuk memperbanyak produk-produk yang
dapat dijual oleh perusahaan.
Contoh: Broadcom merger dengan Mobilink Telecom, Inc. tahun 2002. Broadcom
memproduksi chips untuk wireless LAN dan Bluetooth sementara Mobilink
membuat chips dan desain produk untuk handset GSM (Global System for Mobile
Communications) dan GPRS (General Packet Radio Service)
5. Konglomerasi, merger 2 perusahaan dalam industri berbeda
Contoh: Akuisisi BCA oleh grup Djarum
Metode Akuisisi
1. Akuisisi saham
Akuisisi dengan cara membeli saham perusahaan, Akuisisi dilakukan dengan
mengajukan penawaran terhadap perusahaan sasaran akuisisi. Penawaran dapat
diberikan langsung kepada pemilik perusahaan.
Dalam peraturan IX.H.1, akuisisi saham wajib dilanjutkan dengan tender offer.
Tender offer adalah penawaran perusahaan pembeli kepada publik untuk
16