Page 11 - PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
P. 11
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan VII
PEMELUKNYA MENURUT DASAR KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, DAN KERAKYATAN YANG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN, SERTA DENGAN MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA.”
Naskah mukadimah yang ditandatangani oleh 9 ( sembilan ) orang anggota /
Panitia Sembilan, terkenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
Mukadimah tersebut selanjutnya dibawa ke sidang BPUPKI tanggal 10-17 Juli
1945. Pada tanggal 14 juli 1945, perumusan mukadimah disepakati oleh BPUPKI.
Rumusan dari dasar Indonesia merdeka yang termuat dalam Piagam Jakarta,
sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil & beradab,
3. Persatuan Indonesia, dan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Naskah Rumusan Dasar Negara yang tercantum dalam naskah “Piagam Jakarta”
tersebut, mengalami perubahan pada redaksinya yang awalnya “Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi penduduk dan pemeluknya”,
diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Perubahan ini dilakukan saat
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Hal yang mendasari perubahan tersebut adalah , menurut Mohammad Hatta
bermula dari datangnya utusan opsir Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Mereka
memberitahukan bahwa wakil- wakil Protestan dan Katolik dari wilayah yang
dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang merasa keberatan keberatan dengan bagian
kalimat rumusan dasar negara dalam naskah Piagam Jakarta. Kalimat yang
dimaksud adalah “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islambagi
pemeluk-pemeluknya.”