Page 8 - PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
P. 8
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan VII
Salim, & R. Abikusno Tjokrosoejoso (golongan Islam).
Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi mengenai
pembentukan dasar negara Indonesia. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir.
Soekarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid
Hasyim, Mr.Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo, Abikusno Cokrosuryo,
dan A.A. Maramis.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia sembilan langsung mengadakan rapat di
rumah kediaman Ir. Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Rapat
panitia tersebut berlangsung alot karena terjadi perbedaan pandangan antar
peserta rapat tentang rumusan dari dasar unruk negara. Panitia Sembilan orang
tokoh ini bertugas untuk menyelidiki usul-usul mengenai perumusan dasar untuk
negara yang melahirkan konsep rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Konsep rancangan panitia tentang perumusan Pembukaan ini disetujui pada 22
Juni 1945. Oleh Soekarno rancangan perumusan Pembukaan Undang-Undang
Dasar ini diberi nama “Mukaddimah”, oleh M. Yamin dinamakan “Piagam Jakarta”,
dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut “Gentlemen’s Agreement”.(Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa & Bernegara, Tim Penyusun, 2012: 35 – 36).
Kerja keras dan cerdas dari Panitia Sembilan membuahkan hasil di tahun 22 Juni
1945 yang berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin yang diberi nama "Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter".